Bagaimana Cara Menghadapi Anak yang Tantrum?

virprom.com – Beberapa anak cenderung mengamuk jika keinginannya tidak dipenuhi. Mungkin mereka menangis keras dan melemparkan barang-barang ke toko serba ada, atau mungkin mereka menggedor-gedor kursi dan berteriak karena melihat anak lain mendapat hadiah di pesta ulang tahun dan bukan mereka.

Beberapa orang tua harus menghadapi tantrum anak mereka lebih sering dibandingkan yang lain. Amukan jenis ini biasanya terjadi antara usia 1 dan 4 tahun, dan meskipun amukan ini merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi balita, amukan ini bisa lebih menyusahkan orang tua dan pengasuhnya.

Tantrum dapat mencakup perilaku berikut: Berteriak dan mengumpat. menangis gigitan burung hantu.

Meskipun fase ini tidak berlangsung selamanya, terkadang rasanya tidak akan pernah berakhir. Sementara itu, orang tua sebaiknya mempunyai beberapa strategi untuk mengatasi balita tantrum seperti ini.

Baca juga: Ciri-Ciri Marah pada Anak yang Perlu Diketahui, Apa Saja?

Dokter Anak Svetlana Pomernets, MD, berbagi cara mengatasi tantrum pada anak dan kapan harus mendapatkan pertolongan. Strategi menangani kemarahan anak

Masa balita adalah masa pertumbuhan yang pesat baik secara fisik, mental dan sosial. Pada masa ini, sebagian besar anak mengembangkan rasa percaya diri dan mulai ingin melakukan segala sesuatunya sendiri.

“Ketika keinginan seorang anak untuk melakukan sesuatu tidak sesuai dengan kemampuannya, seringkali akibatnya adalah frustrasi,” kata Dr. John. Pomernet. “Yang lebih buruk lagi adalah balita sering kali tidak memiliki kemampuan berbahasa untuk meminta bantuan ketika keadaan tidak berjalan baik.”

Kesenjangan antara keinginan dan kemampuan dapat menimbulkan perasaan frustasi, perilaku nakal, dan kemarahan. Dr Pomeranets menawarkan tips bagaimana mengatasi tantrum anak Anda. 1. Alihkan fokus bayi Anda 

Akan sangat membantu jika kita dapat mengalihkan perhatian anak dengan mengganti topik pembicaraan atau memusatkan perhatian pada hal lain. Namun jika Anda tidak bisa mengalihkan perhatian anak Anda sebelum dia mengamuk, biarkan saja.

“Mencoba mengatasi penyebab kemarahan hanya akan memperpanjang kemarahan,” kata Dr. John. Pomernet. “Tawarkan opsi atau tanyakan, ‘Mengapa Anda melakukan ini?’ dapat menimbulkan kemarahan, seperti menyalakan api yang berkobar.”

Mencoba mendiskusikan perasaan anak Anda di saat yang panas dapat memperkuat perilaku negatif. Saat anak berperilaku buruk, Anda cenderung menjelaskan mengapa perilaku tersebut tidak baik. 

Daripada memberikan penjelasan panjang lebar – yang mungkin sulit dipahami anak Anda – cobalah mengalihkan perhatian anak Anda dengan kata-kata atau tindakan untuk membantunya fokus pada hal lain. 2. Tetap tenang

Meski tidak mudah, cobalah bersabar saat bayi Anda tantrum.

“Memberikan kehadiran fisik yang tenang tanpa berbicara bisa sangat bermanfaat,” kata Dr. John. Pomeranet didorong. “Meletakkan tangan Anda di bahu atau punggung anak Anda bisa sangat membantu.”

Tentu saja Anda tidak bisa membiarkan tindakan melempar, menendang, memukul atau tindakan lainnya. Pastikan anak Anda memahami bahwa Anda tidak akan menoleransi perilaku ini dan bahwa apa yang mereka lakukan adalah tindakan yang menyinggung. Tapi histeria orang dewasa hanya memperburuk masalah, dan memarahi seorang anak tidak ada gunanya seperti berbicara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top