virprom.com – Kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium dini lebih mudah diobati dibandingkan kanker ovarium yang baru terdeteksi pada stadium lanjut.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, kanker ovarium merupakan salah satu kanker ginekologi yang paling mematikan dengan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 43 persen.

Menurut American Cancer Society, jika kanker ovarium terdeteksi pada tahap awal, sekitar 94 persen pasien dapat bertahan hidup lebih dari 5 tahun setelah diagnosis.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Terkena Kanker Ovarium? Faktor risiko tersebut adalah…

Namun, hanya 20 persen kanker ovarium yang terdeteksi pada tahap awal.

Itu karena tidak ada tes yang dapat diandalkan untuk kanker ovarium, dan gejala kanker ini tidak jelas dan mudah terlewatkan, menurut UCLA Health.

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, saat ini belum ada metode standar untuk deteksi dini kanker ovarium.

Namun, American Cancer Society menawarkan beberapa tips untuk membantu Anda mendapatkan diagnosis dini kanker ovarium.

Baca artikel ini tentang cara mendiagnosis kanker ovarium.

Baca Juga : Gejala Gangguan Ovarium, Kista dan Kanker

Mengutip American Cancer Society, berikut beberapa tips bagi wanita untuk mendeteksi kanker ginekologi berdarah ini sejak dini: Lakukan pemeriksaan ginekologi secara rutin.

Pemeriksaan panggul dapat membantu dalam mendeteksi beberapa jenis kanker pada wanita pada tahap awal.

Namun, sebagian besar tumor ovarium sulit atau tidak mungkin dideteksi pada tahap awal.

Selama pemeriksaan panggul, ahli kesehatan meraba ovarium dan rahim untuk menentukan ukuran, bentuk, dan konsistensinya. Jika Anda mengalami gejala kanker ovarium, segera temui dokter

Pada tahap awal, kanker ovarium tidak menunjukkan gejala apa pun.

Gejala kanker ovarium mirip dengan gejala penyakit jinak lainnya.

Jika kanker ovarium dianggap sebagai kemungkinan penyebab gejala-gejala ini, biasanya kanker telah menyebar ke organ terdekat.