Baca Pleidoi, Gazalba Bersikukuh Temukan Permata di Australia, Dijual dan “Diputar” Jadi 1 Juta Dollar

JAKARTA, virprom.com – Hakim Agung Gazalba Saleh menegaskan dia menemukan batu permata berwarna merah muda di Australia dan kemudian menjualnya seharga puluhan ribu dolar Singapura.

Gugatan Gazalaba dituangkan dalam pembelaan atau pembelaannya yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Pusat di Jakarta.

Pengakuan itu dibacakan menanggapi surat tuntutan Kejaksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap dan pencucian uang (TPPU).

“Saya bekerja di sebuah perkebunan di Australia pada tahun 1992 hingga 1993. Saat bekerja di perkebunan itu, saya menemukan permata berwarna merah muda,” kata Pengadilan Tipikor Ghazalba di Jakarta Pusat, Selasa (17 September 2024).

Baca juga: Ghazalba Saleh Tuduh Jaksa KPK Balas Dendam Kerugian Kasus Suap

Ghazalba mengaku melaporkan penemuan batu tersebut kepada atasannya. Setelah bos melihat permata itu sebentar, dia menyerahkannya kepada Gazalba.

Ia kemudian memasukkan batu tersebut ke dalam sebuah cincin dan membawanya kembali ke Indonesia pada tahun 1995. Permata merah muda itu kemudian disimpan tanpa memberitahu siapa pun.

Gazalba kemudian menjual permata tersebut ke toko perhiasan di kawasan Blok M dengan perkiraan nilainya hanya Rp 10 juta. Dia juga tidak menjual permata.

Ghazalba kemudian menyimpan batu tersebut hingga Juli 2010, saat ia menemani istrinya ke Singapura. Di sana, Ghazalba memberikan batu itu kepada seorang penjual perhiasan.

“Kemudian orang tersebut mengatakan bahwa barang tersebut dijual dengan harga S$75.000,” kata Ghazalba.

Gazalba kemudian dibayar tunai sebesar S$50.000 dan US$18.300.

Ghazalba kembali mengaku tidak pernah menceritakan kepada siapapun mengenai hasil penjualan permata tersebut.

Pada Oktober 2010, ia bertemu temannya bernama Irfan di musala pusat perbelanjaan.

Menurut Ghazalba, Irfan sempat berkecimpung di industri pertambangan dan mengusulkan kerja sama yang menguntungkan.

Baca juga: Hakim Agung Gazalba Saleh mengklaim permata yang ditemukan di Australia dijual seharga S$75.000

Gazalba juga meminjamkan Irfan S$37.000 dari hasil penjualan batu permata tersebut.

“Pada tanggal 6 Maret 2011, teman tersebut mengembalikan S$48.200,” kata Ghazalba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top