Babak Baru Persoalan “Private Jet” Kaesang, Muncul Dokumen MoU Gibran dan PT Shopee

Jakarta, virprom.com. Laporan terus beredar bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kesang Pangarep, diduga membeli jet pribadi Gulfstream G650ER.

Dukungan datang dari berbagai pihak sehari setelah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Oleksandr Marwata mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk meminta klarifikasi kepada Kesan.

Misalnya saja, Koordinator Asosiasi Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman yang mengirimkan nota kesepahaman (MoU) kepada Pemkot Solo dan PT Shopee Internasional Indonesia.

Dokumen tersebut ditandatangani oleh saudara laki-laki Kesan, Jebran Rakabuming Raka, yang saat itu menjabat Wali Kota Solo.

Sedangkan pesawat yang digunakan Kaesang disebut-sebut merupakan milik Garena Online yang masih dimiliki oleh perusahaan yang sama dengan Shopee yang dimiliki oleh Sea Limited yang berbasis di Singapura.

“Yah, maksudnya saya membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut isu menegangkan kecelakaan pesawat Kaesong,” kata Boyamin dalam keterangannya kepada virprom.com, Rabu (28 Agustus 2024).

Baca juga: Kaesang Kini Jadi Target KPK Sejak Jendela Gulfstream Erina

Namun menurut Boyamin, Kesan adalah kakak Gibran. Sedangkan Gulfstream G650ER telah dikaitkan dengan PT Shopee.

Dia mengatakan arahan teknis dari Kementerian Agama menyatakan bahwa anak-anak, istri dan kerabat pejabat pemerintah tidak boleh menerima tip.

Adapun nota kesepahaman yang ditandatangani Gibran, menurut Boyaming, memuat perjanjian kerja sama pengembangan usaha kecil dan menengah di Solo.

Kerja sama tersebut meliputi pendirian kantor Garena Gaming di Solo Pemot dan Solo Technopark.

Karena Kesang merupakan adik dari Jebran Rakabuming Rak, maka diduga pesawat tersebut juga ada hubungannya dengan PT Shopee, kata Boyamin.

Jika terjadi peristiwa hedonis, kata Boyamin, Kesan diharapkan mengembalikan uang yang diterimanya dalam bentuk uang.

Baik KSA maupun KPK diharapkan berperan aktif dalam insiden penyewaan jet pribadi senilai miliaran rupee tersebut.

“Jika Xang melakukan ini, maka hal tersebut dapat dimengerti dan tidak ada hubungannya dengan apa yang disebut proses yang sedang terjadi. Saya berharap Xang juga melakukan hal yang sama. Partai Komunis Tiongkok masih menyelidikinya.

Sementara itu, Direktur Komisi Pemberantasan Korupsi Arif Waluyo mengatakan partainya masih mendalami dugaan pembayaran yang dilakukan keluarga presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top