AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

WASHINGTON DC, virprom.com – Amerika Serikat sengaja tidak meminta persetujuan Israel terkait usulan gencatan senjata dengan Hamas dalam perang di Gaza, kata tiga pejabat AS yang mengetahui hal tersebut.

Presiden AS Joe Biden telah secara terbuka mengumumkan proposal gencatan senjata sebagai tawaran dari Israel dan telah mengirimkannya ke Hamas.

Pengumuman sepihak ini tidak biasa dilakukan AS terhadap sekutu dekatnya.

Baca juga: Hizbullah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

“Kami belum meminta izin untuk mempublikasikan proposal tersebut,” kata seorang pejabat senior AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya untuk berbicara secara bebas mengenai perundingan tersebut.

“Kami mengatakan kepada Israel bahwa kami akan memberikan pidato tentang situasi di Gaza. Kami tidak menjelaskan secara detail apa itu,” lanjutnya, dikutip Reuters.

Para perunding dari AS, Mesir dan Qatar telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba memediasi konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang, namun kesepakatan masih sulit dicapai.

Proposal yang diumumkan pada Jumat (31/5/2024) itu mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk Gaza dan pembebasan beberapa sandera.

Sementara itu, penghentian perang secara permanen masih dinegosiasikan melalui mediasi.

Baca juga: Demonstrasi Israel Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Jeremi Suri, seorang profesor sejarah dan hubungan masyarakat di Universitas Texas di Austin di Amerika Serikat, mengatakan pengumuman sepihak Biden dan perlakuannya terhadap proposal tersebut dimaksudkan untuk memberi tekanan pada Netanyahu.

“Biden berusaha memaksa Netanyahu untuk menerima proposal tersebut,” tambah Suri.

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menghentikan Israel menghancurkan Hamas, ketika ditanya apakah Netanyahu kecewa dengan pengumuman tersebut.

“Gagasan bahwa tekanan akan menyebabkan Israel bertindak melawan kepentingan nasionalnya adalah tidak masuk akal,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya. “Tekanan harus diberikan pada Hamas.

Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada Senin (3/6/2024) membantah bahwa pemerintah berupaya menghentikan Netanyahu.

Baca juga: Mengapa Israel dan Amerika Serikat Memiliki Hubungan Baik? Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top