AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

KAIRO, virprom.com – Meski berbeda pendapat antara Hamas dan Israel, Amerika Serikat (AS) berharap usulan baru Hamas dapat mematahkan gencatan senjata di Gaza.

Kini perundingan berlanjut di Kairo, Mesir, pada Rabu (5/8/2024). Tujuannya agar kedua belah pihak sepakat menghentikan rencana perang di Gaza.

Dikutip dari Reuters, tentara Israel pada Selasa merebut perbatasan utama antara Gaza dan Mesir di Rafah, sebuah kota di selatan Gaza.

Baca Juga: Hamas Terima Usulan Akhiri Gaza, Jeda 7 Bulan dari Perang

Faktanya, terdapat lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang mencari perlindungan selama tujuh bulan pendudukan Israel.

Hal ini memutus jalur bantuan penting ke daerah kecil tersebut, dimana ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan kelaparan.

Di Kairo, lima perwakilan yang terlibat dalam perundingan gencatan senjata pada Selasa, yaitu Hamas, Israel, Amerika Serikat, Mesir dan Qatar, mengambil langkah positif terhadap kelanjutan perundingan.

“Pertemuan diperkirakan akan berlanjut pada Rabu pagi di Mesir,” kata dua sumber Mesir.

Direktur CIA Bill Barnes akan meninggalkan Kairo menuju Israel pada Rabu malam untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat Israel.

Baca juga: 5 Orang Tewas di Rafah Saat Serangan Udara Israel Tadi Malam

Israel mengatakan pada hari Senin bahwa proposal tiga fase yang disetujui oleh Hamas tidak dapat diterima karena posisinya telah dikompromikan.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Hamas telah mengajukan proposal yang diperbarui, dan teks baru tersebut mengindikasikan bahwa celah yang tersisa dapat ditutup sepenuhnya.

Dari satu-satunya konflik sejauh ini, yaitu gencatan senjata selama seminggu pada November 2023, kedua belah pihak terhambat oleh oposisi Hamas.

Yaitu melepaskan banyak tawanan Israel tanpa janji untuk mengakhiri perang selamanya dan desakan Israel bahwa hanya penyelesaian sementara yang akan dinegosiasikan.

Tank-tank Israel bergerak ke wilayah Rafah antara Gaza dan Mesir pada hari Selasa, dan bendera Israel dikibarkan di sisi Gaza. Israel menyebut Rafah sebagai benteng terakhir militan Hamas.

Pejabat Hamas Osama Hamdan, berbicara kepada wartawan di Beirut pada hari Selasa, memperingatkan bahwa jika agresi militer Israel terus berlanjut di Rafah, tidak akan ada perjanjian gencatan senjata.

Baca juga: Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Bela Ukraina

Tentara Israel mengatakan pihaknya melakukan operasi terbatas di Rafah untuk membunuh militan dan menghancurkan bangunan yang digunakan oleh Hamas, yang menguasai Gaza.

Sementara itu, Israel telah meminta warga Palestina untuk melakukan perjalanan ke zona bantuan yang diperluas sejauh 20 kilometer. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top