AS Desak Israel Transparan atas Serangan Sekolah di Gaza

WASHINGTON DC, virprom.com – Sebagai sekutu Israel, Amerika Serikat ingin Israel transparan terkait serangan udara terhadap sebuah sekolah di Gaza tengah.

Pasalnya, puluhan warga sipil atau pengungsi tewas dalam penyerangan Kamis pagi (6/6/2024).

Wartawan lokal mengatakan kepada BBC bahwa sebuah pesawat perang menembakkan dua rudal ke ruang kelas di lantai atas sekolah di kamp pengungsi perkotaan Nuseyrat.

Baca juga: Hamas: Rencana gencatan senjata Biden di Gaza hanya omongan belaka, berikut alasannya

Tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah melakukan serangan tepat di kompleks sekolah Hamas, namun kantor media pemerintah di Gaza, yang dijalankan oleh Hamas, membantah klaim tersebut.

Itu sebabnya Amerika Serikat meminta Israel untuk secara terbuka mengidentifikasi mereka, sama seperti militer Israel memberikan nama sembilan pejuang Hamas yang dikatakan telah terbunuh.

Israel sering mengidentifikasi militan yang menjadi sasarannya di landasan udara, namun Amerika Serikat jarang mendorong mereka untuk melakukan hal tersebut.

“Israel telah mengatakan kepada kami bahwa ada antara 20 dan 30 militan yang mereka targetkan dan mereka akan merilis nama-nama orang yang mereka yakini telah mereka bunuh, para militan tersebut,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

“Dan mereka mengatakan akan memberikan hal itu. Kami berharap mereka akan memberikannya, bersama dengan rincian lainnya yang dapat menjelaskan insiden ini.” dia berkata.

Baca juga: AS memperingatkan Israel untuk membiarkan pendapatan Palestina mengalir lagi

Pada konferensi pers yang hampir bersamaan, juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyebutkan sembilan pejuang Hamas dan Jihad Islam yang menurutnya tewas dalam serangan itu.

Lebih banyak hal akan ditentukan seiring upaya dilakukan untuk “memverifikasi informasi”, katanya.

Miller mengatakan di Washington bahwa Amerika Serikat telah melihat laporan bahwa 14 anak tewas dalam serangan itu.

“Jika benar 14 anak terbunuh, maka dia bukan teroris. Itu sebabnya pemerintah Israel mengatakan akan merilis lebih banyak informasi mengenai serangan ini. Kami berharap mereka benar-benar transparan dalam merilis informasi ini.”

Kematian terbaru ini terjadi hanya seminggu setelah 45 orang tewas dalam serangan Israel di Rafah, Gaza.

BBC sedang berupaya untuk mengkonfirmasi rincian serangan di kamp Nuseyrat. Laporan mengenai jumlah korban tewas bervariasi.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 40 orang tewas, termasuk 14 anak-anak dan 9 wanita, serta 74 orang luka-luka.

Baca juga: Hamas Masih Belum Tanggapi Rencana Gencatan Senjata di Gaza

Komisaris Tinggi UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan sedikitnya 35 orang tewas dan banyak lainnya terluka.

Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada BBC bahwa angka-angka tersebut berasal dari UNRWA mengenai “rekan-rekan di lapangan”.

Saksi mata menggambarkan kehancuran yang terjadi setelah serangan itu. Dengarkan berita terkini dan berita kami pilih langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top