Apakah Obat TBC Aman untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter…

virprom.com – Ibu hamil penderita TBC mungkin ragu untuk berobat. Lantas, apakah obat TBC aman untuk ibu hamil?

Ya, ibu hamil boleh mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OTD). Obat tuberkulosis aman untuk ibu hamil bila dikonsumsi sesuai anjuran dokter.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai amankah mengonsumsi obat anti tuberkulosis saat hamil, simak penjelasan dokter di bawah ini. 

Baca juga: Apa Gejala Awal TBC? Berikut daftarnya 8. Apakah obat TBC aman untuk ibu hamil?

Dokter Spesialis Pernafasan Anak RSCM Dr. Obat Wahyun ​​​​​​​Indawati Sp.A(K) yang digunakan ibu hamil untuk mengobati TBC umumnya aman dan memiliki risiko bahaya yang lebih rendah.

Oleh karena itu, risiko terhadap anak telah diperhitungkan dalam obat yang diberikan kepada ibu sesuai petunjuk bidan atau dokter penyakit dalam. Obat yang diberikan kepada ibu hamil telah diteliti sedemikian rupa sehingga risikonya lebih kecil dibandingkan dengan risiko pada anak. manfaatnya,” ujarnya. diskusi online yang diikutinya pada Kamis (20 Juni 2024) di Jakarta.

Jika ibu hamil mengetahui bahwa obat anti tuberkulosis aman selama kehamilan, sebaiknya ibu hamil tidak menunda pengobatan.

Pasalnya, ibu hamil penderita TBC aktif berisiko melahirkan janin dengan berat badan lahir rendah (BBLR), pendarahan, dan keguguran. Apakah TBC bisa menular ke bayi?

Wahyuni ​​​​mengatakan, penyakit TBC yang diderita ibu bisa menular ke anaknya tergantung waktu penularannya. Jika tuberkulosis menyerang paru-paru, penyakit ini ditularkan dari ibu ke anak saat lahir.

Namun jika kuman tuberkulosis masuk ke pembuluh darah, dikhawatirkan anak yang sudah dalam kandungan bisa tertular melalui plasenta dari hubungan antara ibu dan janin.

Ia mengatakan, kemampuan anak menularkan TBC ke lingkungan umumnya rendah karena jumlah kumannya lebih sedikit.

Baca juga: Bagaimana Cara Minum Obat TBC untuk Anak? Penjelasan dokternya sebagai berikut…

Anak-anak yang tidak mengidap TBC berat juga memiliki kemampuan batuk yang berbeda dibandingkan orang dewasa, sehingga kurang menular.

“Namun, pada anak yang lebih tua antara usia 0 hingga 18 tahun, TBCnya lebih mirip dengan TBC orang dewasa. Jika berusia di atas 10 tahun, kemungkinan tertular lebih tinggi. Jika anak lebih muda, tetapi ditemukan mikrobanya. positifnya, mereka juga cukup baik untuk lingkungan Anda, menular,” katanya.

Ada beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi TBC pada anak, seperti dahak, karena 90 persen kuman masuk melalui saluran pernafasan.

Selain itu, terdapat tes cepat molekuler yang dapat mendeteksi kuman kecil sehingga dapat melihat bakteri pada anak yang sulit mengeluarkan lendir.

Tes lanjutan lainnya mungkin termasuk imunopatologi untuk memeriksa respons tubuh terhadap mikroba dan tes Mantoux.

“Kalau Mantoux, kita suntik di bawah kulit seperti BCG. Setelah dua hari baru kita lihat ada respon atau tidak. Kalau ada reaksi biasanya terlihat seperti benjolan yang ukurannya lebih dari satu sentimeter,” ujarnya. .

Baca juga: 9 Tanda TBC pada Anak yang Harus Diketahui Orang Tua. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top