Apakah Minum Air Terlalu Panas Bahaya bagi Kesehatan? Ini Ulasannya…

virprom.com – Minum air hangat di pagi hari, sebelum tidur, atau saat cuaca dingin bisa bermanfaat bagi tubuh.

Namun, minum air panas juga tidak baik.

Menurut penelitian tahun 2008 yang dikutip Medical News, suhu optimal untuk air minum, seperti kopi, adalah 57,8 Celcius.

Baca juga: Lima Manfaat Minum Air Panas Bagi Kesehatan

Di suhu panas ini, masyarakat bisa dengan aman menikmati minuman panas.

Jika suhu air lebih tinggi dari ini, maka dapat dikatakan terlalu panas. Lalu apakah ini berarti berbahaya bagi kesehatan?

Lanjutkan membaca artikel ini yang mencoba menjawab pertanyaan apakah minum air panas berbahaya.

Baca juga: 8 Manfaat Minum Air Panas Setelah Makan Apakah Terlalu Banyak Minum Air Panas Berbahaya Bagi Kesehatan?

Kutipan dari Health Shots, Terlalu banyak minum air panas berbahaya bagi kesehatan.

Minuman ini mengganggu indera perasa dan meningkatkan risiko penyakit kanker. Mengganggu indera perasa

Diljit Kaur, ahli gizi klinis di Fortis Escorts, Okla Road, New Delhi, mengatakan minum minuman yang terlalu panas memengaruhi indera perasa karena organ di sekitar lidah sangat sensitif.

Indera perasa bisa rusak seperti sel lainnya jika terkena minuman panas.

Konsumsi minuman yang sangat panas secara teratur dan berulang-ulang dapat menyebabkan luka bakar parah pada lidah dan merusak indera perasa secara permanen.

Terlalu banyak minum air panas juga bisa berdampak buruk pada bibir. Dalam banyak kasus, seringnya terkena air panas dapat menyebabkan bibir terbakar dan menjadi gelap.

Konsumsi minuman yang sangat panas secara terus-menerus juga dapat menyebabkan sakit maag.

Baca juga: Apa jadinya jika tidak minum air di siang hari? Berikut ulasannya… meningkatkan risiko kanker

Terlalu banyak minum minuman panas juga bisa menyebabkan kanker.

Core menjelaskan bahwa meminum minuman panas atau sering makan makanan yang sangat panas dapat menyebabkan kerusakan termal pada tenggorokan dan kerongkongan, yang dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan sel kanker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top