Apakah Kamu Makan Terlalu Cepat? Begini Cara Memperlambatnya

virprom.com – “Makan perlahan”. Ini adalah nasihat yang mungkin sering kita dengar ketika kita masih makan semasa kecil. Anda mungkin ingat orang tua atau wali Anda memberi tahu Anda bahwa terlalu banyak makan makanan cepat saji akan membuat Anda sakit perut. Dan mereka benar. Penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu cepat dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Lalu bagaimana cara mengubah kebiasaan makan kita agar sehat dan tidak membuat kita sakit?

Psikolog Leslie Heinberg, Ph.D., menjelaskan lebih lanjut tentang bahaya makan tanpa berpikir dan bagaimana kita dapat memperlambat diri untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan makanan.

Baca juga: Kalau Makan Terlalu Cepat, Apa Artinya Makan ‘cepat’?

Kami semua makan dalam waktu singkat karena kami sangat sibuk. Tapi seberapa cepatkah terlalu cepat dalam hal makanan? Dan seberapa sering kebiasaan ini bisa disebut berlebihan?

Binge Eating umumnya diartikan sebagai kebiasaan makan dengan cepat, seringkali tanpa mengunyah makanan secara menyeluruh, apalagi menikmati setiap gigitannya.

Anda bisa makan dengan sangat cepat jika Anda menyelesaikan porsi makan normal dalam waktu kurang dari 20-30 menit. Dibutuhkan waktu 20 hingga 30 menit bagi tubuh untuk mengirimkan pesan ke otak bahwa kita sudah kenyang.

“Jika Anda makan dengan sangat cepat, Anda akan makan lebih banyak dalam dua puluh menit dibandingkan dengan orang yang makan lambat. “Saat orang yang makan dengan cepat mendapat sinyal bahwa mereka kenyang, semuanya sudah terlambat. Mereka sudah makan terlalu banyak dan baru mulai merasa kenyang,” kata dokter. Heinberg. Anda tidak mengunyah makanan Anda dengan benar. Jika Anda tidak mengunyah makanan cukup untuk memecahnya, makanan tersebut menjadi kurang mudah dicerna. Anda tidak berhenti sejenak di antara gigitan. Penting juga untuk memberi waktu pada perut dan otak Anda untuk beristirahat di antara gigitan. Anda merasa kenyang dan tidak nyaman. Saat kita makan terlalu cepat, kita sering merasa kembung dan kenyang. Kenapa ini terjadi?

Mereka yang terbiasa makan dengan cepat mungkin bertanya-tanya mengapa mereka mengembangkan kebiasaan tersebut. Apa karena aku emosional? Biologis? Berikut beberapa kemungkinan alasan mengapa kita makan begitu cepat. Gaya hidup yang sibuk. Jika Anda memiliki jadwal yang padat, Anda mungkin merasa terburu-buru saat makan. Ketika kita mencoba makan dengan cepat untuk memenuhi tugas atau kewajiban lain, itu bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Faktor emosional. Stres, kecemasan atau masalah emosional dapat mempengaruhi pola makan. Kita mungkin secara tidak sadar menggunakan makan sebagai cara untuk mengatasi emosi, dan hal ini dapat terwujud dalam pesta makan berlebihan. Makan dengan cepat dapat meredakan atau mengalihkan emosi negatif untuk sementara. Diet yang dibatasi. Mengikuti diet atau rencana makan yang dibatasi dapat menyebabkan perasaan terdesak atau kekurangan dalam hal makan. Hal ini dapat menyebabkan makan lebih cepat ketika kita mencoba makan sebanyak mungkin dalam waktu terbatas atau ketika kita khawatir tidak cukup makan. Tidak menyadari sinyal lapar dan kenyang. Kurangnya sinyal lapar dan kenyang bisa menyebabkan makan terlalu cepat. Jika kita tidak tahu kapan kita benar-benar lapar, atau kita makan tanpa pikir panjang, kita bisa makan dengan cepat dan melebihi kebutuhan tubuh.

Baca juga: Hati-hati, Kalau Makan Terlalu Cepat, Berat Badan Bakal Melonjak.

Sebagai permulaan, makan terlalu cepat bisa mengurangi kenikmatan makanan yang Anda makan. Namun selain merusak hubungan kita dengan makanan, masalah kesehatan lain juga bisa timbul akibat menelan makanan terlalu cepat, termasuk pencernaan yang buruk.

Mengunyah makanan secara menyeluruh merupakan bagian penting dari proses pencernaan. Saat kita makan dengan cepat, kita cenderung makan dengan porsi lebih besar dan mengunyah lebih sedikit, artinya makanan masuk ke lambung dalam porsi lebih besar. Hal ini dapat membebani sistem pencernaan dan menyulitkan tubuh untuk memecah makanan dengan baik. Gangguan pencernaan dan mulas

Makan terlalu cepat juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan mulas. Jika Anda makan dengan cepat, Anda mungkin menelan udara, yang menyebabkan kembung, gas, dan rasa tidak nyaman. Selain itu, lambung bisa menghasilkan asam berlebih sebagai respons terhadap makanan dalam jumlah besar, yang bisa menyebabkan mulas. Penyerapan nutrisi yang buruk

Jika Anda makan dengan cepat, tubuh Anda mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk memecah dan menyerap nutrisi dari makanan dengan baik. Hal ini dapat membatasi ketersediaan hayati vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya, sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi seiring berjalannya waktu. Peningkatan risiko sindrom metabolik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan berlebihan mungkin ada hubungannya dengan sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak perut, dan kadar kolesterol abnormal. Bersama-sama, faktor-faktor ini secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Penelitian juga menunjukkan bahwa makan dengan cepat berkontribusi terhadap penambahan berat badan yang tidak diinginkan.

Para ilmuwan dari Universitas Jepang mempelajari data lebih dari 50.000 penderita diabetes tipe 2. Mereka diminta untuk menggambarkan diri mereka sebagai pemakan cepat, pemakan normal, atau pemakan lambat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top