Apa yang Terjadi jika Hati Mengalami Kerusakan? Berikut Ulasannya…

virprom.com – Hati memiliki banyak fungsi. Jika rusak, akan banyak dampak kesehatannya.

Menurut Klinik Cleveland, hati adalah organ dalam terbesar yang melakukan ratusan fungsi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.

Baca juga: Apa Ciri-Ciri Kerusakan Hati? Berikut tampilannya…

Beberapa fungsi hati antara lain: Membersihkan zat berbahaya dari darah, seperti racun atau overdosis obat, membuang sel darah merah tua, membuat protein dan hormon, mengeluarkan empedu, menyimpan glikogen (sumber energi) dan vitamin untuk digunakan nanti.

Sementara itu, ada banyak hal yang bisa mengganggu fungsi hati.

Baca juga: Apa Saja Komplikasi Gagal Hati? Ini penjelasannya…

Penyakit dan gaya hidup tertentu dapat merusak hati sehingga organ tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Misalnya saja hepatitis, kanker hati, penyakit autoimun (misalnya hepatitis autoimun) dan konsumsi alkohol atau makanan berlemak secara berlebihan.

Lanjutkan membaca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang dampak kerusakan hati.

Baca juga: Bagaimana Rasanya Menderita Penyakit Liver Berat? Apa yang harus dilakukan jika hati rusak?

Mengutip MSD Guidelines, banyak efek yang bisa terjadi jika hati mengalami kerusakan.

Anda akan mengalami dampak disfungsi hati, antara lain: Hati tidak dapat lagi memproses bilirubin (produk limbah dari pemecahan sel darah merah tua) dalam jumlah yang cukup untuk dikeluarkan dari tubuh. Bilirubin kemudian menumpuk di darah dan menumpuk di kulit. Hasilnya adalah penyakit kuning; Hati tidak dapat lagi mensintesis cukup protein yang membantu pembekuan darah. Akibatnya timbul kecenderungan memar dan berdarah (koagulopati); Tekanan darah di pembuluh darah yang membawa darah dari usus ke hati seringkali sangat tinggi. Kondisi ini disebut hipertensi portal; Cairan bisa menumpuk di perut, menyebabkan perut membesar secara tidak normal (asites); Karena hati tidak dapat mengeluarkan zat beracun seperti biasanya, fungsi otak bisa memburuk dan zat tersebut menumpuk di dalam darah. Gangguan ini disebut ensefalopati hepatik; Pembuluh darah baru (varises/pembuluh darah kolateral) dapat terbentuk melalui hati. Pembuluh darah baru ini sering terbentuk di kerongkongan (varises esofagus) dan lambung (varises lambung). Mereka bisa diperbesar dan dilipat. Pembuluh darah ini juga rapuh dan rentan mengalami pendarahan; Kerusakan ginjal terjadi pada beberapa orang dengan gagal hati. Gagal hati yang menyebabkan gagal ginjal disebut sindrom hepatorenal; Kerusakan sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan risiko infeksi; Orang dengan kerusakan hati mungkin memiliki kelainan metabolisme seperti kadar kalium darah rendah (hipokalemia) atau gula darah rendah (hipoglikemia).

Baca juga: 4 kebiasaan gaya hidup yang bisa memicu penyakit liver

Jika Anda mengalami efek gangguan fungsi hati seperti penjelasan di atas, maka Anda memerlukan penanganan medis.

Perawatan biasanya melibatkan pengendalian asupan protein, membatasi natrium dalam makanan, menghindari alkohol sepenuhnya, dan mengobati penyebab kerusakan hati.

Jika kerusakan hati parah, Anda memerlukan transplantasi hati.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Liver Berat? Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top