Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

RAFAH, virprom.com – Hingga Senin (5/6/2024) pagi, Israel mengeluarkan perintah evakuasi 100.000 warga Palestina dari Rafah.

Sejak itu, Israel melancarkan serangan ke kota Rafah. Serangan Israel menyasar kelompok Hamas yang diyakini berada di Rafah.

Dikutip The Guardian pada Selasa (05/07/2024), tank Israel terlihat di pinggiran timur Rafah, dan seorang pejabat keamanan Palestina dan seorang pejabat Mesir mengatakan mereka telah mencapai 200 meter dari persimpangan Rafah dengan negara tetangga. Mesir.

Baca juga: AS Optimistis revisi proposal Hamas akan berujung pada gencatan senjata di Gaza

Portal berita Axios mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pasukan Israel berencana mengambil alih penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Faktanya, ini adalah satu-satunya pintu gerbang antara Mesir dan Gaza untuk pasokan kemanusiaan dan masyarakat. The Guardian tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Sementara itu, pejabat rumah sakit Palestina mengatakan lima warga Palestina, termasuk seorang wanita dan seorang anak perempuan, tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Rafah pada Senin malam.

Sebelumnya pada hari Senin, 22 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk dua bayi dan anak-anak lainnya.

Serangan itu terjadi setelah Hamas mengumumkan telah menyetujui proposal gencatan senjata yang ditengahi di Gaza.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa presidennya, Ismail Hani, telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa kelompok tersebut telah menerima proposal gencatan senjata, sehingga memicu perayaan awal oleh warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 5 Orang di Rafah Tadi Malam

Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan usulan gencatan senjata tersebut tidak memenuhi tuntutan Israel dan kabinet perangnya telah menyetujui kelanjutan operasi di Rafah.

Kantor Netanyahu mengatakan Israel masih akan mengirimkan delegasi untuk bertemu dengan perunding guna mencoba mencapai kesepakatan. Kementerian luar negeri Qatar mengatakan delegasinya berangkat ke Kairo pada hari Selasa.

Seorang pejabat Israel mengatakan tidak jelas proposal mana yang diterima Hamas, karena beberapa persyaratan tampaknya sangat berbeda dari yang diajukan ke Israel oleh mediator dan disetujui oleh pemerintah Israel pekan lalu.

“Kami tidak mengenali beberapa orang,” kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.

Sementara itu, di Tel Aviv, ratusan warga Israel berkumpul di markas militer untuk menyerukan kesepakatan.

Pertemuan yang lebih kecil tercatat di Yerusalem dan kota-kota Israel lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top