Israel Defence Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel merupakan garda depan Israel dalam menghadapi perang dengan Hamas. IDF sendiri merupakan gabungan seluruh kekuatan militer Israel, mulai dari angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. IDF pertama kali didirikan pada 26 Mei 1948, dua minggu setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 14 Mei.

Israel mewajibkan warga Yahudi, Druze, dan Sirkasia berusia di atas 18 tahun untuk bertugas di IDF. Namun, ada pengecualian tertentu, seperti orang yang memiliki pekerjaan penuh waktu mempelajari Taurat. Kelompok lain yang mungkin diberikan pengecualian termasuk warga negara Arab di Israel, wanita beragama, orang yang sudah menikah, dan mereka yang tidak sehat secara medis atau mental.

Baca juga: Sebelum Serang Israel, Iran Diduga Beri Tahu Turki dan Amerika

Masa kerja wajib di IDF adalah sekitar 32 bulan untuk pria dan 24 bulan untuk wanita, dihitung setelah mereka mulai mendaftar.

Menurut informasi di situs resmi IDF, misi utamanya tidak hanya untuk “melindungi keselamatan warga sipil Israel setiap hari”, tetapi juga untuk “berkontribusi pada keamanan keseluruhan warga sipil di mana pun”.

Pada tahun 2022, IDF memiliki 169.500 tentara aktif, yang merupakan kekuatan militer terbesar ke-28 di dunia. Selain pasukan aktif, IDF juga memiliki 465.000 tentara cadangan yang dapat bergabung jika diperlukan. Gudang senjata IDF

Menurut laporan International Institute for Strategic Studies tahun 2023 bertajuk “The Military Balance”, IDF memiliki persediaan senjata dan kendaraan militer yang sangat besar, antara lain: 615 kendaraan tempur infanteri berat 2.022 tank tempur menengah/utama 345 pesawat tempur: 196 F- 16 tipe, 83 tipe F-15 dan 36 tipe F-35 142 helikopter, termasuk 43 helikopter serang Apache 5 kapal selam 10 baterai kubah besi yang masing-masing dapat mendeteksi dan menyerang roket hingga jarak 64 km dan dapat melindungi Area seluas 593 km persegi