Apa Jadinya jika Biden Keluar dari Persaingan Pilpres AS 2024?

NEW YORK, virprom.com – Penampilan Joe Biden pada debat pertama pemilu presiden Amerika Serikat 2024 melawan Donald Trump dinilai kurang disukai banyak pihak, termasuk banyak politisi Partai Demokrat.

Biden sering kali tampak ragu-ragu, tersandung kata-katanya, dan kehilangan arah berpikir.

Hal ini juga memicu kembali pertanyaan tentang apa yang akan terjadi jika politisi terkemuka Partai Demokrat mundur atau mundur dari pencalonan Gedung Putih tahun ini.

Baca Juga: Biden Akui Tak Bertarung Seperti Dulu, Tapi Yakin Akan Memenangkan Pemilu AS Kembali

Pergeseran politik seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemilu Amerika modern.

Berikut beberapa kemungkinan jika pria berusia 81 tahun itu tersingkir dari perebutan kursi nomor 1 Amerika: Jika kandidat tersebut mundur

Untuk menunjuk kandidat resmi, delegasi dari 50 negara bagian harus menghadiri konvensi pencalonan musim panas partainya.

Di sana, para deputi dapat secara resmi menunjuk seorang calon berdasarkan pemungutan suara awal.

Biden sendiri menang telak dalam pemilihan pendahuluan, dan sekitar 3.900 delegasi Partai Demokrat, yang akan menghadiri konvensi di Chicago pada bulan Agustus, mengandalkannya.

Jika Biden mundur dari pemilu, para delegasi harus mencari tempat mereka.

Ini berarti bahwa politik AS kembali ke masa lalu, ketika para pemimpin partai terburu-buru memilih kandidat melalui “kesepakatan penuh asap” dan pemungutan suara tanpa batas.

Baca juga: Kemunculan Biden di Debat Capres AS yang Pertama Bikin Kepanikan di Partai Demokrat

Dulu, pada tanggal 31 Maret 1968, saat Perang Vietnam, Presiden AS Lyndon Johnson tiba-tiba mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri kembali.

Tindakan tersebut mengubah konvensi tahun itu, juga di Chicago, menjadi krisis politik, ketika para pengunjuk rasa dan delegasi sayap kiri turun ke jalan karena marah atas sikap pro-perang dari kandidat terpilih dari partai tersebut, Hubert Humphrey.

Setelah kegagalan ini, semakin banyak negara bagian yang menggunakan proses pemilu pendahuluan.

Konvensi tersebut kemudian menjadi formalitas karena hasilnya diketahui terlebih dahulu karena ditentukan melalui jajak pendapat awal.

Jika seorang kandidat mengundurkan diri setelah dicalonkan secara resmi di kongres, pengurus resmi partai, baik Komite Nasional Demokrat atau Komite Nasional Partai Republik, akan mencalonkan kandidat baru dalam sidang luar biasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top