Anggota Komisi IX dari PKB Dukung Wacana Susu Ikan di Program Makan Bergizi Gratis

Jakarta, virprom.com – Anggota Komisi IX Kelompok PKB Arziti Balbina menilai perdebatan penggunaan susu ikan dalam program pangan bergizi gratis di bawah pemerintahan Prabowo Subianto patut dipertimbangkan.

Ia mengatakan susu ikan berpotensi menjadi alternatif pengganti susu sapi karena komponennya menunjang kecerdasan anak.

“Ini merupakan hal yang baik, karena bahan yang ada di dalam ikan dapat membantu menciptakan generasi emas masa depan.” Ikan merupakan sumber protein berkualitas, tinggi omega-3, tinggi vitamin dan mineral, serta menunjang kesehatan otak, kesehatan kulit, dan bagus untuk sistem kekebalan tubuh, kata Ergeti Said, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga: Soal Susu Ikan dalam Program Gizi Gratis, Wamentan: Alternatif dari Impor

Arzetti menambahkan, susu ikan bisa menjadi solusi bagi anak-anak yang kurang suka makan ikan, karena bisa dikonsumsi sebagai olahan minuman.

“Ikan merupakan sumber protein alternatif, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap susu sapi,” kata Rizzetti.

Meski demikian, RZT juga mengakui bahwa ide penggunaan susu ikan masih perlu dikaji dan disosialisasikan kepada masyarakat. Ia menegaskan, susu ikan tergolong baru dan belum banyak diketahui orang.

“Perlu dilakukan kajian lebih lanjut, karena produk minuman konsentrat ikan ini tergolong baru dan masih belum memiliki definisi baku mutu pangan internasional. Oleh karena itu, standar dan regulasi terkait dengan struktur dan proses produksinya,” kata Arzetti.

Baca Juga: Mengenal Susu Ikan Yang Bukan Susu Asli, Apa Itu?

Seperti disebutkan sebelumnya, susu ikan dianggap sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program pangan gratis. Mengonsumsi susu ikan terkesan asing bagi masyarakat awam.

Susu ikan biasanya berupa cairan yang dihasilkan dari pengolahan protein ikan.

Namun, Kepala Institut Gizi Nasional Dadan Hindana menekankan bahwa tidak ada rencana untuk menggunakan susu ikan dalam program makanan bergizi gratis.

“Belum (ada rencana pakai susu ikan), itu belum kita lakukan,” ujarnya dalam rapat di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Dada pun mengaku belum mengetahui asal muasal khutbah yang menyebutkan bahwa program tersebut akan menggunakan susu ikan sebagai pengganti susu sapi.

Namun setiap usulan yang dikembangkan akan dipertimbangkan, ujarnya.

“Saya tidak tahu siapa yang membicarakannya.” Apapun yang bagus pasti kami racik. Tapi kita lihat saja nanti,” kata kakek.

Baca juga: Teten Masduki: Teknologi Indonesia Mampu Produksi Susu Ikan dengan Harga Murah

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hassan Nasbi mengatakan, tidak ada situasi penggunaan susu ikan dalam program gizi gratis di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Sabianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakaboming Raka.

Saat dihubungi, Selasa (10/9/2024), Hassan Nasbi mengatakan, “Informasi yang saya terima dari Kepala Lembaga Gizi Nasional selama ini adalah tidak ada yang namanya susu ikan.

Hasan mengatakan, ide susu ikan datang dari pihak lain. Meski demikian, kata Hasan, Badan Gizi Nasional terbuka terhadap pemikiran berbeda dari pihak luar.

“Sampai terbukti dan bisa dilaksanakan. Silakan dicoba dulu, nanti kalau sudah melalui proses pengujian dan hasilnya bagus, baru bisa sebagai pengganti suplemen nutrisi, tapi bukan sebagai pengganti susu,” ujarnya. Berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top