Anggaran Minim, Kemendes Diharap Utamakan Program Efektif dan Bermanfaat

JAKARTA, virprom.com – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Migrasi Daerah Tertinggal (Kmendes PDTTT) bekerja lebih baik dalam menciptakan program agar masyarakat pedesaan dapat merasakan manfaatnya.

Menurut Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras, alokasi anggaran Kementerian Perdesaan sebesar Rp2,3 triliun pada tahun 2025 menunjukkan bahwa penyediaan anggaran pemerintah untuk kementerian tersebut sangat terbatas.

Oleh karena itu, Kementerian Desa diharapkan lebih berhati-hati dalam merancang program tersebut agar masyarakat pedesaan benar-benar dapat merasakan manfaat dan memetik manfaatnya.

“Karena anggarannya terbatas, kami berharap dampaknya juga terlihat di pedesaan, sehingga desa-desa tertinggal tidak bisa maju sedikit-sedikit, sehingga program-programnya tidak terlalu kecil,” kata Aras dalam suratnya. DPR. Selasa (27/8/2024) Rapat kerja Komisi V dengan Kementerian Desa PDTT membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Desa/Organisasi PDTT dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2025 di Gedung DPR, Jakarta.

Baca Juga: Komisi V setujui anggaran Kementerian Desa Rp 2,3 T di RAPBN 2025

Aras mencontohkan program pendampingan untuk mewujudkan desa inklusif dan sistem akuntabilitas sosial di desa.

Alokasi anggaran program yang menyasar 10 desa ini sebesar Rp 1,15 miliar atau sekitar Rp 115 juta per desa.

“Pegawainya dipakai berapa? Berapa jangkauannya ke masyarakat? Kegiatan apa, pertemuan berapa, dan sebagainya,” ujar Aras.

“Jadi bisa jadi bias dan bisa jadi titik-titik tersebut tidak terlihat,” tambah Aras.

Aras berharap ke depan pihak Gram Mantralaya mengkaji secara cermat wilayah desa mana saja yang perlu mendapat perhatian khusus.

Baca Juga: Pria Lumajang Ajukan Gugatan Setelah Kementerian Desa Memecatnya, Sebut Pemecatannya Akibat Pilpres 2024

Program yang dilaksanakan oleh mereka diharapkan efektif dan dapat bertahan lama.

“Ada peningkatan status sosial atau ekonomi masyarakat,” kata Aras.

Aras juga mencontohkan program pembangunan jalan dan jembatan pedesaan atau bantuan kemacetan. Ia berpendapat, pekerjaan umum sebaiknya dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) dan Kementerian Kesehatan agar programnya tidak tumpang tindih dan lebih efektif.

“Oleh karena itu, Gram Mantralaya berfokus pada bagaimana masyarakat pedesaan yang terbelakang dan terisolasi dapat mencapai kemajuan sehingga kehadiran Gram Mantralaya benar-benar dapat memerdekakan desa-desa tertinggal dan mengangkat derajatnya,” kata Aras.

Baca Juga: Sugito, Dirjen Kementerian Perdesaan, Ditunjuk Pj Gubernur Babel

Selain itu, Kementerian Desa diperkirakan akan mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk melaksanakan program di masyarakat dibandingkan untuk mendukung gaji dan pengeluaran pegawai.

Aras mengatakan bahwa tujuan kami adalah membangun untuk masyarakat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top