Alihkan Dana dari BSI, PP Muhammadiyah: Bukan Karena Tak Dapat Jatah Komisaris

JAKARTA, virprom.com – Sekretaris Jenderal PPP Muhammadiyah Abdul Muti menegaskan sebagian besar simpanan Muhammad di Bank Syariah Indonesia (BSI) bukan karena masalah pribadi yang berkaitan dengan dirinya.

Pengumuman itu disampaikan Abdul untuk membantah pemberitaan bahwa Muhammadiyah mengalihkan dana karena tak mendapat jabatan komisaris di BSI.

“Soal BSI (tarik tunai), saya kira bukan karena Abdul Mutti bukan komisaris. TIDAK. Kata Abdul di Kantor PP Muhammadiyah, Kamis (7/11/2024) “Mohon maaf secara pribadi, tidak ada masalah.”

Baca Juga: Dana Mohammadia Keluar, Dirut BSI: Likuiditas Kuat

Menurut Abdul, seluruh pengurus Muhammadiyah tidak pernah mempersoalkan pelimpahan kekuasaan yang dilakukan pemerintah.

Keputusan keluar dan pindah tersebut hanya hasil penyelidikan internal bersama karena menilai dana organisasi yang terkumpul di BSI terlalu besar.

“Jadi bagi saya pribadi, saya tidak mempermasalahkannya. Tapi memang benar setelah dilakukan berbagai kajian terhadap uang Muhammad di perbankan, uang Muhammad paling banyak ada di BSI,” ujarnya.

Situasi ini, lanjut Abdul, dinilai terlalu berbahaya bagi organisasi jika timbul masalah di BSI.

“Baik dari sisi tabungan maupun pendanaan, dana Muhammadan paling banyak ada di BSI. Jadi kalau diulas ini bisa berbahaya. Abdul berkata: “Saya pikir hal ini bisa berbahaya bagi bank itu sendiri.

Baca juga: Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Normal, Bank Masih Likuid

Diberitakan sebelumnya, PP Muhammadiyah mengalihkan simpanan dan pendanaan dari BSI.

Keputusan pemindahan dana ke PP Muhammadiyah tertuang dalam Memorandum Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tanggal 30 Mei 2024 tentang Penggabungan Dana.

Dalam nota tersebut dijelaskan, keputusan ini menyusul rapat gabungan dengan pimpinan pusat Muhammadiyah dan Badan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mengenai konsolidasi keuangan di kawasan AUM pada 26 Mei 2024 di Yogyakarta.

Menurut Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis dan Industri Halal, Departemen Alokasi Dana PP Muhammadiyah paling terkonsentrasi di BSI.

Sementara posisi kas pada bank syariah lainnya masih sedikit. Dari sudut pandang bisnis, hal ini menimbulkan risiko konsentrasi.

“Sehingga bank syariah lain tidak bisa bersaing dengan margin BSI dalam hal penempatan dan pendanaan,” kata Anwar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top