Alasan Orang Ragu Beli Mobil Listrik sebagai Mobil Pertama

JAKARTA, virprom.com – Peneliti otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purvadi mengatakan kunci penjualan mobil listrik adalah meningkatkan jumlah pembeli pertama.

Sementara itu, penjualan mobil listrik terus berlanjut. Meski demikian, jumlah masyarakat yang membeli mobil listrik sebagai mobil pertamanya masih sedikit. Kebanyakan pembeli mobil listrik sudah memiliki mobil lain.

Baca Juga: Ekspor sepeda motor Indonesia tembus 51.000 unit pada Juli 2024

“Pelanggan segmen pertama terbuka, pelanggan segmen kedua juga terbuka. Segmen ini (pelanggan sekunder) tidak terlalu berbahaya, tapi pelanggan pertama sangat diminati,” kata Agus baru-baru ini di virprom.com.

“Jadi untuk meningkatkan kapasitasnya, kita perlu menciptakan pelanggan eksisting untuk naik kelas,” ujarnya.

Menurut Agus, hal utama yang menjadi perhatian pembeli mobil listrik, khususnya pembeli mobil pertama kali, adalah harga jualnya.

Menurut Agus, masyarakat yang ingin membeli mobil listrik sebagai mobil pertamanya melihat dari harga jual atau nilai jual kembali.

Baca juga: Update Harga Mobil Bekas LCGC Dijual Mulai Rp 76 Jutaan

“Jadi Anda lebih cenderung berpikir sebaiknya membeli EV yang murah sekarang, tapi nanti saya tidak mengerti apakah saya membutuhkannya dalam keadaan darurat, apakah harga jualnya bagus atau tidak.”

“Itu akan menjadi masalah karena mereka menginginkan keamanan terlebih dahulu,” kata Agus.

Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 11.940 kendaraan listrik terjual pada semester I 2024. Naik 104,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni 5.849 unit.

Baca Juga: Aturan Baru di Malaysia, Sepeda Motor Di Atas 150cc Wajib Punya ABS

Berdasarkan data tersebut, pasar kendaraan listrik diprediksi akan terus tumbuh. Pada tahun 2024, penjualan kendaraan listrik akan mencapai 30.000 unit atau hampir dua kali lipat dari tahun 2023.

Menurut Agus, produsen mobil listrik menawarkan banyak model berbeda. Contohnya adalah merek asal China yang mencoba menawarkan mobil listrik dengan harga bersaing.

Lain yang hits di pasaran adalah BYD yang meluncurkan MPV elektrik atau EMPV pertama di kelas menengah dengan harga berkisar Rp 379 jutaan hingga Rp 429 jutaan untuk model papan atas.

  Dengarkan berita terpopuler dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran media favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp Anda sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top