Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Pada bulan Februari, ribuan dokter di Korea Selatan melancarkan pemogokan massal untuk memprotes keputusan pemerintah yang menambah kuota penerimaan mahasiswa kedokteran. Hanya beberapa minggu kemudian, fenomena mogok dokter terjadi di Kenya, Afrika Timur.

Di Kenya, pemogokan umum dimulai pada 12 Maret dengan dihadiri sedikitnya 4.000 dokter. Hingga saat ini, pemogokan buruh besar-besaran masih berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Akibatnya, banyak layanan kesehatan di rumah sakit terpaksa berhenti bekerja karena kurangnya dokter yang ditugaskan. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak orang yang membutuhkan perawatan medis segera tidak mendapat perhatian yang memadai karena kurangnya dokter yang tersedia untuk melayani mereka.

Baca juga: Negara Israel Hampir Berdiri di Kenya

Apa yang menyebabkan para dokter di Kenya melakukan mogok kerja?

Perjanjian Kemitraan 2017

Ini bukan pertama kalinya para dokter di Kenya melakukan mogok kerja besar-besaran. Pada tahun 2017, para dokter di negara berpenduduk sekitar 51 juta orang melakukan pemogokan besar-besaran untuk menagih janji dari pemerintah empat tahun sebelumnya yang tidak dipenuhi.

Pada tahun 2013, pemerintah menjanjikan kenaikan gaji dokter. Selain itu, pemerintah berjanji akan menyisihkan uang untuk membiayai penelitian medis dan melanjutkan pelatihan bagi para dokter.

Melalui perjanjian yang sama, pemerintah berjanji akan membuka 400 posisi residen baru, menetapkan upah lembur, membuat prosedur pengaduan atas kekurangan peralatan, dan merekrut 1.200 dokter baru per tahun selama 4 tahun ke depan untuk menangani krisis nasional yaitu dokter.

Namun janji tersebut tidak ditepati sehingga menimbulkan kemarahan dari pihak dokter. Para dokter melakukan mogok kerja dan turun ke jalan menuntut pemerintah segera memenuhi janjinya.

Akibat pemogokan dokter tersebut, banyak orang meninggal karena sulitnya mengakses layanan kesehatan dan tidak mampu membayar layanan rumah sakit swasta.

Akhirnya protes tahun itu berakhir dengan kesepakatan baru, yaitu perjanjian tawar-menawar tahun 2017.

Sekali lagi, janji ini tidak dipenuhi sampai tahun ini, sehingga menyebabkan terjadinya pemogokan buruh baru.

Pemerintah mengaku tidak punya uang

Dipimpin oleh Persatuan Dokter, Apoteker dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU), ribuan pekerja magang, dokter medis, apoteker dan dokter gigi turun ke jalan untuk menuntut pemerintah menepati janjinya pada tahun 2017, termasuk kenaikan gaji. Para dokter juga protes karena pemerintah gagal merekrut dokter internal.

Pada minggu pertama protes, pemerintah menawarkan tawaran lain, namun ditolak oleh serikat dokter karena jauh dari yang diharapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top