Alasan Kelas Menengah Tak Kuat Beli Mobil Baru

TANGERANG, virprom.com – Penjualan mobil baru di Indonesia berkisar 1 juta unit. Jumlah ini kira-kira tetap sama selama dekade terakhir.

Tahun ini penjualan mobil baru diproyeksikan kurang dari 1 juta unit. Penurunan penjualan disebabkan melemahnya daya beli masyarakat.

Baca juga: Motor Jarang Dipakai Masih Perlu Pemanasan?

Agus Purwadi, peneliti otomotif dan akademisi ITB Bandung, mengatakan tidak mudah mengembangkan pasar mobil, apalagi mobil baru yang harga mobilnya sedang naik.

Mobil dikatakan sebagai investasi kedua setelah rumah, namun nilai mobil dan sepeda motor semakin meningkat. Karena benar atau tidaknya tingkat perekonomian suatu negara sangat ditentukan, “kata Agus di Tangerang, baru-baru ini.

Agus mengatakan, masyarakat yang membeli mobil baru tersebut merupakan masyarakat kelas menengah yang kini berjumlah sekitar 18 juta jiwa.

Namun berbeda dengan masyarakat kelas bawah, masyarakat kelas menengah terbebani dengan banyaknya pajak yang dikenakan pemerintah, termasuk pajak mobil baru. Hal ini membuat daya beli masyarakat kelas menengah berkurang dan berdampak pada penjualan mobil baru.

“Sekarang bisa dikatakan insentifnya lebih sedikit dibandingkan (masyarakat) bawah karena yang bawah lebih banyak bantuannya, sedangkan (yang) menengah pajaknya lebih banyak,” kata Agus.

Baca juga: Sepeda Banyak Getaran, Cek Bagian Ini

“Juga nanti ada pajak asuransi (TPL) yang dibicarakan, padahal kita ambil kredit sudah ada asuransinya. Jadi ada tambahan yang tidak bisa kita beli, kalau kita tidak mampu. yang bekas. bekas,” ujarnya.

Agus mengatakan penjualan mobil baru stagnan karena pendapatan per kapita meningkat, namun uang belum bisa mengimbangi harga mobil akibat inflasi.

Baca Juga: Serunya Honda Motocompacto, Pameran Eksklusif Saja

“Yang bisa dikendalikan pemerintah itu pajaknya, bisa tertulis,” kata Agus.

Agus mencontohkan kesenjangan pajak antara Indonesia dan Thailand. Untuk mobil bensin reguler, pajak di Indonesia sebesar 40 persen, sedangkan di Thailand hanya 32 persen.

Untuk mobil hybrid dan PHEV di Thailand pajaknya sebesar 11 persen, sedangkan di Indonesia sebesar 33 persen. Di sisi lain, BEV sangat mirip di Indonesia. Dengarkan berita dan berita pilihan langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top