JAKARTA, virprom.com – Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh para ibu yang baru melahirkan adalah baby blues.

Saat mengalami baby blues, sebaiknya ibu berkomunikasi dengan suami.

Komunikasikan dengan pasangan. Katakan langsung, jangan pakai kode-kode, kata Samant Elsener, psikolog keluarga dan anak di acara Phillips Advent di InterContinental Jakarta Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Baby blues merupakan gangguan psikologis yang sering dialami para ibu setelah melahirkan.

Kondisi gejolak emosi ini bisa menjadi lebih serius bila menjadi depresi pasca melahirkan.

Baca Juga: 6 Cara Membantu Moms Mengalami Baby Blues

Samant juga mengatakan bahwa berhubungan dengan pasangan dapat membantu para ibu memulihkan tenaga alias mengisi kembali perasaan kelelahan fisik dan emosional.

Komunikasi dengan suami dapat membantu ibu mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan melalui solusi yang diberikan.

“Kalau mau komunikasi dengan pasangan, kita dapat solusinya. Kalau mau tanya, tapi kita diam, tidak dapat (solusi),” jelas Samant.

Di sisi lain, Samant menyarankan agar para ibu tidak hanya bergantung pada suami saat mengalami baby blues, tapi juga mencari dukungan dari suaminya.

“(Dapatkan) dukungan emosional dari komunitas terdekat dan tersayang,” ujarnya.

Selain itu, ibu yang baru melahirkan tidak perlu takut untuk mengunjungi dokter atau psikolog.

Membantu mengatasi baby blues dan postpartum dapat memberikan mereka informasi sekaligus bimbingan yang tepat agar para ibu mudah beradaptasi dengan peran barunya.

Baca selengkapnya: 57 persen ibu mengalami baby blues setelah melahirkan Dengarkan berita terhangat dan bawa kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita yang ingin Anda akses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.