Ahmad Sahroni Raih Gelar Doktor dari Universitas Borobudur dengan Predikat Cumlaude

JAKARTA, virprom.com – Wakil Presiden Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menerima gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Borobudur dengan predikat cumlaude dan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,95.

Gelar doktor ini diraihnya setelah ia berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul “Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Last Resort: Strategi Pemulihan Keuangan Negara”.

“Surat keputusan Rektor Universitas Borobudur menyatakan bahwa Ahmad Sahroni dinyatakan lulus ujian program Doktor Ilmu Hukum dengan predikat cum laude,” kata Rektor Universitas ‘Borobudur, Bambang Bernanthos, di kampusnya. Universitas Borobudur. , Jakarta, Minggu (8/9/2024).

Sahroni mengucapkan terima kasih dan berharap tesisnya dapat menjadi strategi efektif pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Jadi Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024

 

Dalam tesisnya, ia menegaskan pendekatan ultimum remedium yang mengutamakan restitusi kerugian negara dibandingkan hukuman penjara harus menjadi fokus utama.

“Di negara kita, korupsi masih merajalela. Saya berharap melalui skripsi ini ke depan kita akan lebih mengutamakan pengembalian kerugian negara dibandingkan terus fokus pada hukuman penjara,” kata Sahroni.

Politisi Partai Nasdem itu mengaku butuh waktu lama untuk mengembangkan tesisnya, yakni pada tahun 2022.

Tapi karena lapangannya terkait dengan rekanan Komisi III, alhamdulillah tidak terlalu sulit, ujarnya.

Baca juga: Emosi Sahroni Usai Mendengar Keputusan Bebas Hakim dari Penjelasan Ronald Tannur

Sahroni juga menegaskan asas ultimum remedium yang diusungnya berbeda dengan konsep rancangan undang-undang perampasan aset (RUU).

Dia menjelaskan, tujuan akhir upaya hukum adalah mengutamakan pengembalian keuangan negara, sedangkan penyitaan aset lebih berkaitan dengan pengambilalihan aset koruptor oleh negara.

“Opsi terakhir fokus pada pemulihan kerugian negara dibandingkan hukuman penjara. Namun, saya akui, ini bukan proses yang mudah. ​​Mungkin strategi ini baru bisa diterapkan secara lebih efektif dalam 5-10 tahun ke depan,” kata Sahroni. Dengarkan berita terbaru dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda ://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi whatsapp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top