Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

JAKARTA, virprom.com – Pakar beton dan konstruksi FX Supartono mengungkapkan, perubahan spesifikasi material yang digunakan dalam pembangunan Jalan Tol Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) akan mengurangi kekuatan dan ketahanan infrastruktur.

Supartono menjelaskan, penurunan kualitas material yang digunakan dapat menimbulkan permasalahan kekakuan dan getaran sehingga dapat memperpendek umur infrastruktur jika tidak dikendalikan.

“Dalam jangka panjang, getarannya semakin besar seiring dengan berkurangnya kekakuan. Oleh karena itu, hal ini dapat mempengaruhi stabilitas jembatan,” kata FX Supartono, Selasa (21/5/2024) saat hadir sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek jalan tol MBZ keberlanjutan. “

Baca juga: Saksi Mata Sebut Kualitas Beton Viaduct MBZ Di Bawah Standar

“Semakin besar getarannya, maka amplitudonya juga semakin besar. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan atau kelelahan pada struktur. Karena terus-menerus berayun maju mundur, sehingga memperpendek umur struktur,” imbuhnya.

Namun Supartono belum bisa memastikan seberapa besar dampak penurunan kualitas material terhadap keberlangsungan tol MBZ.

Ketahanan infrastruktur tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan perhitungan khusus, ujarnya.

“Berapa lama jatuhnya, harus dihitung umur bangunannya secara spesifik,” kata Supatono.

Baca juga: Kualitas Beton Tol MBZ Disebut Kurang Lancar, Ini Respons Jasa Marga

Meski begitu, Supartono menegaskan penurunan kualitas material di jalan tol MBZ tidak akan menyebabkan jebol atau ambruknya jembatan tersebut.

Pasalnya, selisih yang ditentukan antara perencanaan proyek dan hasil pembangunan tidak melebihi 10%, atau tepatnya sekitar 5-6%.

Berdasarkan perhitungan kami, selisih dari rencana ini hanya setengah dari 10 persen, sekitar 5 sampai 6 persen, kata Supraptono.

“Saya katakan ini: Jika kita melihat kekuatan ini, sepertinya kekuatan ini tidak akan mempunyai masalah, tidak akan runtuh,” tambahnya.

Dalam kasus ini, jaksa menduga proyek pembangunan tol MBZ menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 510 miliar rupiah.

Baca juga: Pembangunan Tol MBZ Ada Isu Korupsi, Beton Kurang Lancar, Lelang Diselenggarakan

Para terdakwa dalam kasus tersebut adalah mantan CEO (Direktur) PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono, Ketua Panitia Lelang PT JJC Yudhi Mahyudin, Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas dan karyawan spesialis jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting.

Jaksa mengungkapkan, para terdakwa bersekongkol untuk menentukan pemenang lelang hingga mengubah spesifikasi khusus yang tidak sesuai dengan desain asli dan menurunkan mutu beton. Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top