Afrika Bersiap Umumkan Status Mpox Jadi Darurat Benua

virprom.com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika sedang bersiap menghadapi peningkatan segera kasus cacar monyet (Mpox), atau cacar monyet.

Seperti dilansir NPR pada Jumat (8/9/2024), CDC Afrika pekan depan mengatakan akan menyatakan situasi Mpox sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang mengancam keselamatan benua”.

“Semua yang kami lakukan hari ini karena kami sudah terlambat di era COVID dan kami tidak ingin terlambat lagi di hari ini. Kami tidak dapat mempercayainya. Kami melakukan hal yang benar (saat ini),” kata Direktur Jenderal CDC Afrika Jean Kaseya, Kamis (8/8/2024).

Baca selengkapnya: Kasus Mpox meningkat WHO akan mengadakan pertemuan komite darurat pada Kamis (8/8/2024) Kasus Mpox atau cacar monyet di Afrika sebesar 79 persen pada tahun 2022-2023 dan meningkat 160 persen dari tahun 2023-2024.

“Itulah yang kami khawatirkan,” kata Kazeya.

Kasaya menambahkan, pada Selasa (13/8/2024) dirinya akan melakukan panggilan telepon dengan para pemimpin Uni Afrika dan Komisi Uni Afrika. dan menerima saran untuk mendeklarasikan keadaan darurat kontinental.

Dengan menaikkan status Mpox ke status darurat kontinental, CDC berharap dapat mengoordinasikan respons terhadap penyakit lintas batas dengan lebih baik.

Baca selengkapnya: Update: Indonesia melaporkan 57 kasus cacar

Dia mengatakan langkah tersebut dapat memaksa negara-negara anggota untuk melaporkan kasus baru M.Pox ke benua Eropa.

Hal ini juga akan membantu memobilisasi sumber daya baik di tingkat lokal maupun internasional. serta percepatan penelitian dan pengembangan vaksin

Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa Negosiasi sedang berlangsung dengan eksekutif perusahaan farmasi Jerman BioNTech untuk meningkatkan produksi vaksin. Setelah status Empox bisa dinyatakan sebagai keadaan darurat kontinental pada minggu depan.

Wabah Mpox sudah lama ada di Afrika dan jumlah kasusnya meningkat setiap tahunnya. Namun kini jumlah pasien di benua terbesar di dunia itu sangat tinggi.

Baca selengkapnya: Rekomendasi IDI seiring meningkatnya kasus cacar monyet

Sejak awal tahun 2024, Republik Demokratik Kongo telah menghadapi epidemi cacar yang parah. dengan lebih dari 14.000 kasus dan 511 kematian.

Kasaya mengatakan sekitar 70 persen kasus di Kongo terjadi pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

“Ini adalah peringatan besar bagi dunia,” katanya. “Kita kehilangan banyak generasi muda di Afrika,” lanjutnya.

Para ahli mengatakan tingginya angka kejadian dan kematian di kalangan anak-anak kemungkinan besar disebabkan oleh mereka yang belum menerima vaksinasi cacar sejak tahun 1980an.

Sementara itu, 40 persen anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut mengalami kekurangan gizi. Hal ini memudahkan kita tertular virus M.Pox.

Baca selengkapnya: Kementerian Kesehatan: Kasus Cacar Monyet Meningkat di Indonesia karena Seks Berbahaya

​ Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top