Ada Ancaman Ransomware, Pengguna PC Windows Diimbau Segera Update Sebelum 4 Juli

virprom.com – Pengguna komputer alias PC dengan sistem operasi Windows (Windows 10/11) disarankan untuk segera mengupdate software perangkatnya sebelum 4 Juli 2024.

Pasalnya, ada program berbahaya (malware) yang dapat mengunci data dan sistem pengguna, bernama ransomware baru yang dapat mengancam komputernya. 

Setidaknya begitu menurut Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Amerika Serikat (AS) alias CISA. Dalam laporan terbaru yang dirangkum situs BleepingComputer, CISA mengumumkan bahwa ransomware tersebut bernama “Black Basta”.

Black Basta merupakan malware berbayar yang dikenal dengan nama Ransomware-as-a-Service (RaaS) yang bertujuan untuk menyerang dan memblokir data atau server berbagai perusahaan atau institusi, baik swasta maupun publik, di berbagai negara. 

Baca juga: 8 Jenis Ransomware dan Contoh Serangannya

Ransomware tersebut dikatakan dioperasikan oleh sekelompok peretas yang dikenal sebagai “Cardinal” (Storm-1811/UNC4393). Beberapa perusahaan yang menjadi korban Black Busta antara lain Hyundai, ABB, Rheinmetall, Capita dan masih banyak lagi. 

Pada Mei 2024, BlackBaste dilaporkan telah menginfeksi sekitar 500 perusahaan di seluruh dunia, dengan jumlah transaksi ransomware mencapai $100 juta (sekitar Rs 1,6 triliun).

Meskipun ransomware ini menyerang perusahaan dan institusi besar, namun kemungkinan besar juga akan menginfeksi komputer pengguna seperti halnya menyerang komputer Windows yang banyak digunakan di dunia. Gunakan fitur Windows

Kembali ke Black Basta, tampaknya ransomware ini mampu mengeksploitasi fitur inti sistem operasi Windows, yang biasanya bertugas mencatat berbagai masalah pada komputer yang menjalankan sistem operasi tersebut. Fitur ini disebut “Layanan Pelaporan Kesalahan Windows”. 

Setelah dieksploitasi, peretas dapat “membingungkan” sistem Windows dan segera mendapatkan akses administrator ke berbagai file di PC Windows. Dari sini, peretas dapat mengunci sistem sehingga korban tidak dapat mengakses file tersebut.

Kabarnya, Microsoft sendiri telah memperbaiki permasalahan (bug) pada fitur layanan error pelaporan Windows sejak Maret lalu. Namun Black Basta dikatakan telah dimodifikasi agar tetap berfungsi dan melewati pembaruan Microsoft.

Artinya Black Basta tetap menjadi ancaman karena masih dapat menjalankan dan membuat crash komputer Windows pengguna. Karena sangat berbahaya, CISA menyarankan pengguna untuk memperbarui sistem operasi Windows 10 atau 11 ke versi terbaru sebelum Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Mengenal Windows Defender, Titik Awal Serangan Ransomware di PDNS

Meski komitmen pembaruan sistem operasi Windows 10 atau 11 berasal dari institusi di AS, PC dengan sistem operasi tersebut juga digunakan di berbagai negara di dunia, seperti dirangkum KompasTekno dari Gizchina, Selasa (7/2/2024). 

Oleh karena itu, sebaiknya semua pengguna Windows 10 dan 11, termasuk mereka yang tinggal di luar Amerika Serikat, memperbarui sistem operasi Windows mereka agar tetap aman dari semua serangan di Internet.

Untuk memperbarui sistem operasi Windows 10 atau 11, pengguna dapat masuk ke menu “Start”, ketikkan kata kunci “Windows Update” dan klik “Enter”. Selanjutnya, klik tombol “Periksa pembaruan” untuk melihat apakah ada pembaruan untuk sistem operasi Windows Anda. 

Baca juga: Cara memperbarui Windows agar peretas tidak dapat mendengarkan berita terhangat dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top