KYIV, virprom.com – Pada Sabtu (18/5/2024) masih banyak hal baru yang terjadi menjelang hari ke-815 perang Rusia-Ukraina.
Dalam hal ini, gubernur Kharkiv mengumumkan bahwa 10.000 warganya terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak serangan darat yang dilancarkan oleh pasukan Rusia pada 10 Mei.
Selain itu, Polandia mengungkapkan rencana membangun benteng di perbatasan timurnya untuk memperketat keamanan.
Baca Juga: Ringkasan Serangan Rusia ke Ukraina Hari 814: Rusia Menyerang Kharkiv | 2 orang tewas dalam serangan drone di Ukraina
Untuk lebih jelasnya berikut rangkuman hari ke 815 invasi Rusia ke Ukraina yang bisa Anda baca: 9.907 orang terpaksa meninggalkan Kharkiv
Hampir 10.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak serangan darat yang dilancarkan pasukan Rusia pada 10 Mei, kata Gubernur Kharkiv Oleg Senigobov pada hari Sabtu.
“Lebih dari seminggu sejak dimulainya, total 9.907 orang telah dievakuasi,” katanya, menurut AFP.
Warga yang melarikan diri dari pasukan Rusia dilaporkan berhasil maju antara 5 dan 10 kilometer di sepanjang perbatasan timur laut sebelum dihentikan oleh pasukan Ukraina. Rusia mengklaim menduduki desa lain di Kharkiv
Sementara itu, Rusia mengklaim pada hari Sabtu bahwa mereka merebut sebuah desa dekat Vovchansk di wilayah Kharkiv, tempat mereka melancarkan serangan baru minggu lalu.
“Unit Kelompok Pasukan Utara membebaskan desa Starytsya di wilayah Kharkiv, dan terus bergerak maju dalam pertahanan musuh,” kata Kementerian Pertahanan. Polandia akan membangun benteng di perbatasan timur
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan pada hari Sabtu bahwa negaranya akan mengalokasikan lebih dari 2,3 miliar euro untuk membangun benteng di perbatasan timurnya.
Dia mengatakan bahwa kami telah memutuskan untuk menginvestasikan 10 miliar zlotys untuk keamanan kami dan yang paling penting untuk mengamankan perbatasan timur kami.
Dia menyebut proyek itu “Perisai Timur”.
Perbatasan timur Polandia meliputi Belarus, Ukraina, dan eksklave Kaliningrad di Rusia.
Ia mengatakan, penguatan perbatasan sepanjang 400 km dengan Rusia dan Belarus akan menjadi elemen pertahanan strategis untuk mencegah perang di perbatasan kita.
Ia menambahkan, upaya tersebut belum dimulai.