Pemerintah Prancis mengumumkan keadaan darurat di wilayah kepulauan Pasifik Selatan di Kaledonia Baru setelah kekerasan pecah dan memasuki hari ketiga pada Rabu (15/5/2024). Terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa, tentara dan polisi, serta pembakaran rumah dan mobil di ibu kota daerah.
CNN melaporkan setidaknya empat orang tewas dalam kerusuhan tersebut, yang dianggap terburuk sejak tahun 1980an. Di ibu kota Kaledonia Baru, Noumea, pihak berwenang memberlakukan jam malam dan menutup bandara – yang biasanya merupakan pusat wisata – untuk lalu lintas komersial. Pihak berwenang juga melarang orang berkumpul, membawa senjata, dan menjual alkohol.
Baca juga: Gelar Referendum, Kaledonia Baru Tolak Kemerdekaan dari Prancis
Kekerasan tersebut merupakan konflik politik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan mempertemukan komunitas Kanak yang pro-kemerdekaan – yang telah lama tertindas di bawah rezim Paris – melawan penduduk Perancis yang menentang aneksasi terhadap tanah air mereka.
Protes dimulai Senin lalu yang melibatkan banyak anak muda, sebagai tanggapan terhadap pemungutan suara di Parlemen Perancis di Paris (17.000 kilometer dari Kaledonia Baru), yang mengusulkan perubahan konstitusi Kaledonia Baru. Perubahan tersebut akan memberikan hak suara yang lebih baik bagi penduduk Perancis di pulau-pulau tersebut. Pada hari Selasa, anggota parlemen dengan suara bulat menyetujui perubahan tersebut.
“Dalam dua hari terakhir, kami telah melihat kekerasan dalam skala yang belum pernah kami lihat selama 30 tahun di Kaledonia Baru,” kata Denise Fisher, mantan Konsul Jenderal Australia di Kaledonia Baru, kepada CNN. “Sepertinya ini memperingati berakhirnya 30 tahun perdamaian.”
“Masyarakat Kanak menolak (pemungutan suara di Prancis) bukan hanya karena keputusan tersebut diputuskan di Paris tanpa mereka, namun juga karena mereka ingin menjadi bagian dari dialog… yang akan mencakup pemungutan suara dan keputusan itu sendiri serta banyak hal lainnya.”
Perubahan konstitusi yang diusulkan akan menambah ribuan pemilih tambahan dalam daftar pemilih di Kaledonia Baru, yang belum diperbarui sejak akhir tahun 1990an. Kelompok pro-kemerdekaan mengatakan perubahan ini merupakan upaya Perancis untuk memperkuat otoritasnya atas pulau-pulau tersebut.
Pejabat dalam negeri Prancis mengatakan kepada CNN bahwa 1.800 polisi dan polisi militer telah memasuki Kaledonia Baru dan 500 lainnya akan tiba dalam beberapa jam.
Keadaan darurat akan memungkinkan pihak berwenang untuk memberlakukan pembatasan pergerakan dan melakukan penangkapan serta penggeledahan rumah. Juru bicara pemerintah Perancis mengatakan tindakan tersebut diperlukan untuk “mencegah pelanggaran serius terhadap ketertiban umum”.
Kaledonia Baru merupakan wilayah Perancis, salah satu dari dua belas wilayah Perancis yang tersebar di Samudera Pasifik, Laut Karibia, dan Samudera Hindia. Tetangga Kaledonia Baru di Australia, Fiji dan Vanuatu.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyerukan perdamaian. Dia menerbitkan surat Rabu lalu kepada para pemimpin politik Kaledonia Baru yang mendesak mereka untuk “mengutuk dengan jelas semua kekerasan ini” dan meminta para pemimpin pro-kemerdekaan dan anti-kemerdekaan untuk bertemu dengannya “tatap muka” di Paris. .
Pemerintahan Macron mendorong perubahan di Indo-Pasifik, menegaskan dominasi Perancis di Pasifik, seiring Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) meningkatkan kehadiran mereka di tengah perebutan pengaruh di kawasan penting. Kaledonia Baru adalah inti dari rencana Macron. Kekerasan
Tiga orang (dua pria dan satu wanita), semuanya suku Kanak, ditembak sebagai protes atas kekerasan dan penjarahan, kata Charles Wea, juru bicara Louis Mapou, Presiden Kaledonia Baru. Seorang polisi Prancis terluka dalam bentrokan itu dan meninggal, kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin.
Para pengunjuk rasa juga membakar rumah dan mobil di Noumea, memprotes perpanjangan jam malam hingga Kamis.
Kepulan asap hitam menutupi ibu kota pada Rabu pagi, menurut video di media sosial. Foto-foto menunjukkan mobil-mobil yang terbakar, kebakaran di jalan, dan toko-toko yang dirusak dan dijarah.