TUNIS, virprom.com – Sedikitnya 15 mayat tak dikenal ditemukan di pantai timur Tunisia. Seorang pejabat pengadilan mengatakan pada Senin (28/10/2024):
Farid Ben Jha, juru bicara kantor kejaksaan provinsi di Monastir Madia, mengatakan belum diketahui apakah jenazah tersebut milik migran tersebut.
“Karena jenazahnya sudah membusuk, maka diambil sampel untuk memastikan identitasnya,” kata Farid, menurut laporan AFP.
Baca juga: Presiden Tunisia memecat perdana menteri tanpa memberikan alasan apapun.
Dikatakan bahwa mayat-mayat tersebut ditemukan pada akhir pekan di tiga distrik di Mahdia, salah satu pusat migrasi ilegal di Tunisia.
Tunisia dan negara tetangganya Libya diketahui menjadi titik keberangkatan utama para migran.
Orang sering melakukan perjalanan berbahaya melintasi Mediterania dari negara-negara Afrika lainnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Setiap tahun ribuan orang berusaha menyeberangi sungai ini. Italia, dengan pulau Lampedusa yang hanya berjarak 150 km dari Tunisia, seringkali menjadi pelabuhan pertama yang mereka singgahi.
Pada akhir September, 12 warga Tunisia, termasuk tiga anak-anak, ditemukan tewas ketika sebuah kapal terbalik di tenggara pulau Djerba, dan 29 orang berhasil diselamatkan.
Sejak 1 Januari 2024, setidaknya 103 kapal darurat terbalik dan 341 jenazah ditemukan di lepas pantai Tunisia.
Selain itu, menurut kelompok hak asasi manusia Tunisia FTDES, lebih dari 1.300 orang tewas atau hilang tahun lalu akibat karamnya kapal di lepas pantai Afrika Utara.
Baca juga: Tunisia Naikkan Harga BBM, Bikin Lebih Mahal dari Indonesia
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan lebih dari 30.309 migran telah meninggal di Mediterania selama dekade terakhir, termasuk lebih dari 3.000 migran pada tahun lalu.
Dapatkan pilihan berita terkini dan berita utama kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.