Jamaah Islamiyah Tak Minta Pertimbangan Abu Bakar Ba’asyir untuk Bubarkan Diri

JAKARTA, virprom.com – Salah satu pendiri organisasi teroris Jemaah Islamiyah (JI), Abu Rusydan menegaskan, JI tidak meminta perhatian Abu Bakar Ba’asyir saat dibubarkan.

Abu Rusydan mengatakan Abu Bakar Ba’asyir sudah tidak bergabung lagi dengan JI.

“Ustaz Abu Bakar Ba’asyir sudah tidak ada lagi di JI. Dia ada di JAD. Bahkan, kita tidak membicarakan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir ketika kita mengambil keputusan apa pun di lingkungan JI. Termasuk ketika Ustaz Bambang Sukirno dan kawan-kawan melaksanakannya. aksinya “Sama sekali kami tidak menyertakan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir,” kata Abu Rusydan dalam wawancara eksklusif dengan Kompas, Senin (16/9/2024) di Jakarta.

Baca Juga: Pendiri Jemaah Islamiyah Minta Maaf ke JW Marriott Atas Aksi Bom Bali

Abu Rusydan mengatakan JI sangat menghormati karakter Abu Bakar Ba’asyir.

Namun, ia kembali menegaskan bahwa Abu Bakar Ba’asyir sudah berada di luar JI sehingga seluruh kebijakan administratif JI tidak melibatkan Abu Bakar Ba’asyir.

Meski ada pihak JI yang meminta fatwa kepada Abu Bakar Ba’asyir, namun menurutnya itu hanya bentuk kehormatan.

“Sejak kapan dia memutuskan untuk tidak bergabung dengan JI lagi. Artinya sejak dia bergabung dengan ISIS, atau nanti menjadi JAD di Indonesia. Bukankah JAD ada di Indonesia? Kita putuskan hubungan dengannya dalam urusan administrasi,” jelasnya.

“Tetapi dari segi nasehat, kami menghormati beliau sebagai sesepuh kami. Itu yang perlu diperhatikan. Kami disiplin dalam hal ini, termasuk ketika kami memutuskan untuk bubar dan kembali ke NKRI, kami tidak melakukannya. ” bahkan meminta pertimbangannya, padahal dia menganggapnya sebagai tokoh sejarah,” lanjut Abu Rusydan.

Baca Juga: BNPT Akan Pantau Kurikulum Sekolah Afiliasi Jamaah Islamiyah

Kemudian Abu Rusydan mengatakan bahwa Abu Bakar Ba’asyir bukanlah pendiri Jemaah Islamiyah.

Namun, ia kembali menegaskan, jika Abu Bakar Ba’asyir hadir pada pembubaran JI pada Juni 2024, JI tentu akan menerima dan menghormatinya.

“Saat kami mengumumkan pembubaran JI dan kami kembali ke NKRI, dia bukan lagi pengurus JI, tapi dia sudah berada di lembaga di luar Al Jamaah Islamiyah. Jadi kami tidak meminta pertimbangannya. sama sekali.” Itu yang kadang disalahartikan orang,” ujarnya.

Sebelumnya, Jemaah Islamiyah atau yang dikenal dengan sebutan “JI” menyatakan telah resmi membubarkan organisasinya.

Pada Minggu, 30 Juni 2024, di Bogor, JI mengumumkan pembubaran organisasi tersebut dan menyatakan kembali ke dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Mantan Emir Jamaah Islamiyah Minta Maaf ke Pemerintah Indonesia

Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Bidang Radikalisme dan Intoleransi Nuruzzaman menyambut baik pengumuman pembubaran JI secara terbuka.

Nuruzzaman juga memuji pendekatan deradikalisasi yang dilakukan Unit Khusus Anti Terorisme (Densus) 88 Polri untuk membongkar organisasi tersebut.

“Kami mengapresiasi Densus 88 AT Polri atas prestasi, deradikalisasi, dan soft pendekatannya yang berhasil hingga Jamaah Islamiyah bubar dan kembali berada di bawah naungan NKRI,” kata Nuruzzaman dalam siaran pers yang dikutip, Minggu (07/07). /2024).

Nuruzzaman berharap Densus 88 dapat terus mengawal proses deradikalisasi hingga ke simpatisan JI yang paling mendasar.

Pria yang akrab disapa Bib Zaman itu meminta diantar kembali ke NKRI agar tidak seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Para petinggi JI selama ini mengatakan mereka salah dan menyadari bahwa mereka salah. Saya kira kita patut mengapresiasi sikap tegas JI untuk kembali ke NKRI dan tidak goyah seperti HTI,” kata Zaman, dan berita pilihan kami langsung di Facebook. ponsel Pilih saluran Dukungan utama Anda adalah mengakses berita dari saluran WhatsApp di virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top