Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada 2024, Mardani: Anies dan PKS Siap Berkompetisi Secara Adil

Jakarta, virprom.com – Ketua DPP Partai Insaf Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan partainya siap menghadapi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kasang Pangarep jika menjadi kepala daerah Jakarta 2024 pemilihan. . (Pilkada) karena telah mencapai usia yang dipersyaratkan.

Demikian tanggapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menerima putusan Mahkamah Agung (MA) tentang batasan usia minimal calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Kasang dikabarkan kini berusia 29 tahun dan baru akan meninggal dunia pada 30 Desember mendatang. Saat ini, KPU menjadwalkan rekrutmen kepala daerah pada awal tahun 2025.

“Siapapun yang maju di Jakarta, asal taat aturan, silakan dilakukan.” Mas Anies dan PKS siap bersaing secara sehat,” kata Mardani kepada virprom.com, Senin (1/7/2024).

Baca Juga: Sambut Putusan MA, KPU Gelar Karpet Merah Kasang Jelang Pilkada 2024

Mardani menegaskan harapan PKS untuk Palakada Jakarta 2024 bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Inis Baswidan.

PKS diketahui sempat menyatakan dukungannya kepada Ines untuk Palakkad Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Mardani, harapan tersebut lahir dari pemikiran mengenai dampak kemenangan Fatah pada Pilkada 2017. Saat itu, PKS didukung Inis dan Wakil Gubernur Sandega Uno di Jakarta.

Ia menambahkan, kami punya pengalaman meraih kemenangan gemilang di tahun 2017.

Meski demikian, anggota Komisi II DPR RI ini mengingatkan saya bahwa usia seorang pemimpin sangatlah penting.

Menurut dia, batasan usia calon daerah yang menarik perhatian masyarakat awalnya diberlakukan pada masa kepemimpinan Soeharto, presiden kedua RI.

“Sebenarnya di zaman Pak Harto umur lebih populer di kalangan masyarakat, calon bupati/walikota harus berusia minimal 30 tahun, gubernur harus berusia 35 tahun, dan wakil presiden harus berusia minimal 40 tahun, itu baru saja berakhir. Kuliah 22 atau 23 tahun jadi semua enjoy prosesnya,” tuturnya.

Baca Juga: Hasil Penelitian, Apakah Kasang Bisa Jual Sapi di Jawa Tengah?

Dijelaskannya, usia mempengaruhi pembentukan pikiran seseorang, terutama sebagai calon pemimpin.

Jiwa dianggap terpisah dari tubuh atau materi. Jadi spiritualitas tidak bisa dimurnikan atau dicapai secara instan, harus melalui proses.

“Sangat disayangkan negara ketika mereka dipaksa menerima, mendorong generasi muda untuk bekerja sama. Tapi kita adalah negara besar, sangat beragam dan penuh kompleksitas. Namun demokrasi pada umumnya harus menjadi anak-anak rakyat. Anak Presiden, populer sekali,” kata Mardani.

“Dengan kompetitor yang tidak memberikan kedalaman atau nilai data, segala sesuatu mungkin terjadi. Tapi, jika tidak hati-hati, negara ini bisa dalam bahaya,” tutupnya.

Baca juga: PDI-P siapkan pemimpinnya jika Kasang maju ke Pilkada Jateng 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top