Menelusuri Gagasan Jokowi Bakal Dijadikan Penasihat Prabowo

JAKARTA, virprom.com – Persoalan mengenai posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan diangkat menjadi penasihat pemerintahan berikutnya setelah menyelesaikan masa jabatan keduanya terus beredar.

Presiden Jokowi pun langsung menjawab pertanyaan tersebut karena masih akan menjabat hingga 6 bulan ke depan.

Di sisi lain, ada pembicaraan mengenai kebangkitan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Salah satu orang yang patut mengambil sikap tersebut adalah Jokowi.

Baca juga: TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Masuk Dewan Pertimbangan Agung: Dia Selalu Memberi Saran Saat Prabowo Minta.

Jokowi mengatakan sejauh ini dirinya fokus menjabat hingga akhir masa jabatannya.

“Saya masih jadi presiden enam bulan lho, saya tetap presiden,” kata Jokowi saat sesi tanya jawab di RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

“Saya masih bekerja, (kenapa) Anda menanyakan hal itu,” lanjutnya.

Baca juga: Jokowi yang Sebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Saya 6 Bulan Lagi Jadi Presiden Lho

  Pertanyaan penasehat sampai ke President’s Club

Jokowi akan menyelesaikan masa jabatan keduanya pada 20 Oktober 2024.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) selanjutnya akan melantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Peluang Jokowi menjadi salah satu penasehat Prabowo beberapa waktu lalu disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

“Ya, semua kemungkinan itu bisa terjadi. Ya, itu semua akan terjadi kalau dalam kerangka konstitusi,” kata Bahlil, Senin (8/4/2024) lalu, di Istana Kepresidenan Jakarta.

Baca juga: Revisi UU Kementerian Negara Perlancar Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo-Gibran

Meski demikian, menurut Bahlil, Jokowi tidak akan ikut campur dalam pemerintahan Prabowo, khususnya dalam menentukan komposisi Kabinet Menteri. Sebab, menurutnya, Jokowi paham hal itu merupakan kewenangan presiden.

“Itulah kekuasaan presiden terpilih. Karena yang diberikan oleh Presiden Jokowi, Pak Presiden Jokowi sudah dua kali menjadi presiden, tahukah Anda kekuasaan apa yang dimiliki presiden terpilih dan apa yang tidak dimilikinya,” kata Bahlil.

Di sisi lain, Prabowo juga membahas pembentukan Presidential Club yang beranggotakan para mantan presiden.

Prabovo berharap gagasan pembentukan President’s Club dapat direalisasikan sebagai wadah dialog antara presiden saat ini dengan para pendahulunya.

Meski demikian, laporan pembentukan Presidential Club mendapat tanggapan berbeda. Salah satunya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Baca juga: TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Masuk Dewan Pertimbangan Agung: Dia Akan Memberi Nasihat Kalau Prabowo Minta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top