Eks Sekjen Sebut Tak Ada Meritokrasi di PKB, Kekuasaan Terpusat ke Cak Imin

JAKARTA, virprom.com – Mantan Sekretaris Jenderal Partai Kewaspadaan Nasional (PKB) Lukman Eddy mengatakan, tidak ada sistem meritokratis atau politik yang berdasarkan prestasi dan kinerja di PKB saat ini.

Lukman mengatakan, kepemimpinan PKB ada di tangan Presiden Jenderal Muhaimin Iskander yang bisa seenaknya mencopot Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPW) dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tanpa persetujuan Dewan.

“Dalam AD/ART, Presiden Jenderal mempunyai kekuasaan yang besar untuk menggantikannya sewaktu-waktu. Sekarang ini yang terjadi, kadang DPW dipecat, hampir semuanya diganti, DPW hampir sebagian besar ada di tangan DPP,” kata Lukman di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

“Tidak ada sistem merit di dalam PKB,” lanjutnya.

Sementara itu, Lukman berkunjung ke gedung PBNU untuk mengklarifikasi hangatnya hubungan PBNU dan PKB saat ini.

Baca juga: Mantan Sekjen Laporkan Pengurus PKB Kehilangan Sebagian Besar Kekuasaannya

Lukman mengaku PBNU sempat menanyakan gaya kepemimpinan Chak Imin di PKB.

Juga semua kepada Wakil Ketua PBNU Emin Said Husni yang menyambutnya hari ini.

Luqman mengatakan, “Teman-teman PBNU juga sempat menanyakan kepada saya bagaimana keadaan pemerintahan Cak Imin di PDK. Apa namanya, apa administrasi partainya.”

Selain itu, Luqman juga mengungkapkan pengelolaan keuangan PKB kurang diterapkan pada masa kepemimpinan Chak Imin.

Ia juga menyatakan, keuangan dan uang Fraksi PKB dalam pemilu dan pilkada tidak pernah diungkapkan secara transparan dan bertanggung jawab.

Baca Juga: Mantan Sekjen PKB Lukman Eddy Terima Undangan PBNU, Partai Bawa AD/ART

Luqman berkata: “Tidak pernah dikontrol, tidak pernah dipertanggungjawabkan kepada pemilih, tidak pernah dipertanggungjawabkan kepada forum pertanggungjawaban seperti kongres atau pertemuan lainnya.”

Lukman juga menyebutkan, pada tahun 2019 lalu, Cak Imin mencabut kekuasaan Majelis Syuro PKB dengan mengubah Anggaran Dasar/UUD (AD/ART) Kongres Bali versinya.

Padahal, menurut penuturannya, Majelis Syuro yang diisi kiai adalah semangat PKB.

Luqman mengatakan: “Itulah mengapa semangat PKB adalah kiai. Kenapa sekarang keberadaan Dewan, keberadaan tongkat sudah hilang.” Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top