Sejarah Nama Kominfo, dari Departemen Penerangan ke Komunikasi Digital

virprom.com – Pada Minggu malam (20/10/2024), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan susunan kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta.

Pengumuman yang menarik perhatian adalah pengalihan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital, kemudian diangkatnya Meutiya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital.

Perubahan nama ini menambah daftar panjang perubahan nama kementerian yang dulu bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, kementerian ini banyak mengalami perubahan nama dan layanan.

Menganalisis sejarah nama Kominfo penting untuk memahami bagaimana peran dan tanggung jawab kementerian ini terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, mulai dari era informasi hingga era digital.

Berikut sejarah lengkap nama Kominfo, dari Kementerian Penerangan hingga Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital.

Baca juga: Kominfo berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital. Sejarah Nama Kominfo 1945 – 1999 : Departemen Penerangan

Berdasarkan laman resmi Kominfo, sejak Indonesia merdeka, Departemen Penerangan berperan penting dalam penyebaran informasi dan komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat.

Lembaga ini berfungsi untuk menjaga kemerdekaan, menyebarkan informasi tentang kebijakan pemerintah, dan mewakili Indonesia di tingkat internasional. Berbagai media seperti radio, film dan media cetak digunakan untuk mencapai tugas ini.

Selama bertahun-tahun, Departemen Penerangan telah menjadi alat utama pemerintah untuk membangun niat baik masyarakat dan memastikan kelancaran arus informasi secara efisien di dalam dan luar negeri. 1999 – 2001: Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (NIAC)

Setelah Kementerian Penerangan dibubarkan pada tahun 1999, lahirlah Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (KBNI). BIKN menerima layanan informasi dan komunikasi pemerintah.

Periode ini ditandai dengan upaya menjadikan informasi lebih demokratis dan transparan, serta tuntutan reformasi yang berupaya mengubah cara pemerintah mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat. BIKN berperan penting dalam menjawab tuntutan masyarakat akan transparansi informasi. 2001 – 2004: Lembaga Penerangan Nasional (LIN)

Pada tahun 2001 terjadi perubahan nomenklatur menjadi Lembaga Penerangan Nasional (LIN). LIN diciptakan untuk lebih fokus pada pengelolaan informasi publik dan meningkatkan komunikasi pemerintah dalam menyebarkan informasi penting kepada masyarakat luas.

Lembaga ini melanjutkan peran yang telah dilakukan BIKN sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, seperti meluasnya penggunaan Internet. 2001 – 2004 : Kementerian Negara Komunikasi dan Informatika

Pada saat yang sama, Kementerian Komunikasi dan Informatika didirikan. Kementerian ini bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan komunikasi dan informasi di Indonesia.

Kegiatan utama kementerian ini meliputi penyiaran, komunikasi, dan teknologi informasi. Pembentukan kementerian ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan teknologi komunikasi dengan kebutuhan sosial di era perkembangan teknologi yang semakin meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top