Bahaya Keputihan pada Ibu Hamil dan Janin

virprom.com – Keputihan merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu hamil. Namun ada beberapa kondisi vagina yang harus dihindari, yaitu bakterial vaginosis yang dapat meningkatkan risiko terjadinya persalinan dini, termasuk keguguran.

Keputihan yang disebut normal adalah keputihan berwarna putih agak transparan, tidak gatal dan tidak berbau. Kondisi ini terjadi akibat perubahan hormonal saat hamil.

Sementara itu, keputihan yang harus dihindari, seperti bakterial vaginosis (BV) atau karena bakteri lain, biasanya berwarna hijau, berbau menyengat, dan urin terasa nyeri.

BV terjadi karena adanya gangguan keseimbangan mikrobiota pada vagina sehingga didominasi oleh bakteri patogen anaerob.

Saat ini Simanjuntak Sp.OG menjelaskan, faktor risiko utama terjadinya BV adalah kebiasaan mencuci vagina (vaginal douche). Sebab menurutnya langkah tersebut tidak perlu dilakukan.

Baca juga: Dokter: Sering mencuci vagina dengan sabun khusus menyebabkan keputihan

“Vagina merupakan organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri. Dalam kondisi alami, flora vagina 90 persen didominasi oleh bakteri menguntungkan Lactobacillus. Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri patogen mendominasi, terjadilah BV,” ujarnya dalam diskusi ilmiah. Pertemuan Tahunan Pertemuan Ilmiah Masyarakat Fertilitas Indonesia Tahun 2024 di Batavia (19/10/2024).

Dari sebuah penelitian di Medan, perkiraan keputihan pada ibu hamil lebih tinggi dibandingkan wanita pada populasi umum.

“BV pada kehamilan masih menjadi masalah, karena risiko keguguran, aborsi dini, dan infeksi meningkat pada masa nifas,” kata dokter, Ketua Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen, Pemantang Siantar, Sumatera Utara.

BV dapat menyebabkan keputihan karena infeksinya menyebabkan peradangan sehingga menyebabkan kontraksi dini pada rahim.

Selain itu, infeksi NV juga dapat menyebar hingga ke organ reproduksi bagian atas.

“Bisa koriamnionitis atau endometriosis. Choriamnionitis adalah infeksi serius yang terjadi pada rahim, kantung ketuban, dan juga bisa menyerang janin. Endometriosis adalah infeksi pada lapisan rahim,” jelasnya.

Baca juga: Gejala Gonore pada Wanita Dapat Menyebabkan Keputihan Lebih Banyak

Pencegahan dan pengobatan

Keputihan BV dapat diobati dengan bidan atau dokter dengan memberikan antibiotik, baik secara topikal maupun oral dalam jangka waktu tertentu.

Juga, menurut Dr. Saat ini, sekitar 80 persen pasien BV akan mengalami kekambuhan. Oleh karena itu, penghalangnya harus diambil dari kebersihan dan cairan vagina, agar dapat menggunakan probiotik.

Merujuk penelitian Universitas Muhammadiah Malang, Jawa Timur, diketahui pemberian probiotik sebagai tambahan pengobatan standar pada pasien BV mempercepat penyembuhan dan mengurangi kekambuhan.

“Berikan antibiotik minimal selama satu bulan dan berikan hasil terbaik dengan meminum obat selama 6 bulan,” jelas dr. Hari ini

Mengenai keputihan, dr. Leo menekankan pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan.

“Tidak hanya cairan vagina saja yang diperiksa, kondisi umum termasuk tekanan darah atau gula darah, jika ada keluhan juga harus diberitahu agar bisa mendapat pengobatan secepatnya,” ujarnya.

Baca juga: Apa Itu Endometriosis dan Dampaknya Terhadap Kehamilan Simak rubrik berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses virprom.com whatsapp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top