KPK Diminta Selidiki Pihak yang Bantu Pelarian Harun Masiku

Jakarta, Kompas. Com – Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerintahkan pengusutan kasus Obstruksi Keadilan atau Obstruksi Penyidikan terhadap kasus Harun Masiko (Sprinlidik) yang dikeluarkan.

Penyidik ​​ICW Kurnia Ramadana mengatakan, tujuan Supernaledic adalah untuk menjaring pihak-pihak yang mengetahui keberadaan Aaron Masiko namun tidak melaporkannya ke KPK.

Sedangkan Harun merupakan mantan kader PDI Perjuangan yang diduga menyuap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Waheo Setiawan pada 2019. Namun, ia lolos dan kini buron.

Baca juga: Komisi Pemberantasan Korupsi Tolak Beri Detail Soal Aaron Masiko Demi Hormati Kerja Penyidik

“Jika hal ini terjadi dan pelakunya ditemukan, siapa pun dia, patut dipidana,” kata Kurnia dalam keterangan tertulisnya kepada virprom.com, Kamis (20/6/2024).

ICW juga menduga kuat ada pihak yang diduga menyuap sponsor Harun.

Suap itu diberikan agar dia bisa menjadi anggota pengganti sementara (PAW) DPR RI menggantikan calon legislatif PDI-P Daerah Pemilihan I Sumsel, Nazaruddin Kemas yang meninggal dunia.

Bahkan, hasil pemilu menyebutkan Harun berada di peringkat kelima. Sedangkan Rizki Aprilia mendapat suara terbanyak kedua.

Baca juga: Soal Target Tangkap Haroon Masiko, KPK: Lebih Cepat Lebih Baik

ICW menilai suap yang diberikan kader PDI-P saat itu, Saiful Bahri, tidak semuanya berasal dari Harun Masiko.

“Banyak yang dibiayai oleh pihak lain,” kata Cornea.

Lanjutnya, “Sederhananya, donaturnya bukan hanya Harun dan Saiful, tapi ada pihak lain yang sepertinya punya posisi strategis di beberapa lembaga.”

Kasus suap Harun Masiko bermula saat tim KPK melakukan operasi penyamaran pada 8 Januari 2020.

Berdasarkan hasil operasi, tim Khyber Pakhtunkhwa menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Keempat tersangka tersebut adalah Wahiu Setiawan, mantan anggota Bawaslu Augustani Teo Friedelina, kader PDI Perjuangan Saiful Bahri, dan Harun Masiko. 

Baca juga: Mantan Penyidik ​​Ingatkan KPK Tak Terlalu Banyak Informasi Soal Aaron Masiko ke Publik

Namun saat itu, Harun lolos dari penangkapan. Tim penyidik ​​KPK terakhir mendeteksi keberadaan Harun di sekitar lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan.

Aaron masih buron dan bergabung dengan DPO.

Haroon diduga melakukan pemukulan dan menyuap Augustiani untuk memperlancar langkahnya menjadi anggota DPR melalui pengganti sementara (PAW). Pencarian Aaron Masiko kini memasuki tahun keempat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top