Kasus Polio Masih Terjadi, Jokowi Minta Vaksinasi Digencarkan

JAKARTA, virprom.com – Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkesh) dan Dinas Kesehatan (Dinks) di seluruh daerah untuk meningkatkan vaksinasi polio kepada anak-anak, terutama di daerah berpenghasilan rendah.

Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau Pekan Bela Negara (PIN) di Posjandu Rajawali 3, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (23/7/2024).

“Kami ingin mencapai kemajuan di wilayah-wilayah yang jumlah vaksin polionya masih rendah.” Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan mendorong semua orang untuk mendapatkan vaksin polio untuk anak-anak kita untuk mencegah kelumpuhan, “kata Jokowi melalui Kantor Perdana Menteri dalam tayangan YouTube, Selasa.

Kepala Negara mengatakan, semua orang harus berhati-hati terhadap polio karena penyakit ini masih menyebar di seluruh dunia.

“Iya, kita harus tahu sekarang ini sedang terjadi kebangkitan polio di seluruh dunia. TBC juga semakin meningkat,” kata Jokowi.

Baca juga: 16,4 Juta Anak di 27 Negara Bagian Menjadi Target PIN Vaksinasi Polio

Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN) edisi kedua. PIN Polio ini akan digunakan pada minggu ketiga bulan Juli 2024.

PIN Polio tahap pertama dilakukan di lima provinsi, antara lain Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Dataran Tinggi, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Sedangkan PIN Polio tahap kedua telah dilaksanakan di 27 provinsi, seperti Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta, kecuali di Kabupaten Sleman.

Kemudian Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Baca juga: Dampak Negatif Jika Anak Tidak Divaksinasi Polio

Vaksin polio PIN diberikan untuk melindungi dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak yang belum mendapatkan vaksinasi polio secara lengkap.

PIN Polio menargetkan anak-anak berusia 0 hingga 7 tahun terlepas dari vaksinasi sebelumnya. Vaksin yang dapat diberikan adalah vaksin tetes dan vaksin.

Kementerian Kesehatan sendiri juga telah menerima laporan darurat (CEL) di banyak daerah di Indonesia. Sebanyak 32 provinsi dan 399 kota/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

Pada tahun 2022 hingga 2024, terdapat total 12 kasus kelumpuhan, dengan rincian 11 kasus akibat virus polio tipe 2 dan satu kasus akibat virus polio tipe 1.

Kasus tersebut tersebar di 8 provinsi di Indonesia, seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Dataran Tinggi, Papua Selatan, dan Banten. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top