Di Hadapan Mitra Deradikalisasi Se-Jabodetabek, Kepala BNPT Tekankan Bangun Wawasan Kebangsaan Agar Tak Dipengaruhi Ideologi Kekerasan

virprom.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel menegaskan, pihaknya terus membangun rasa kebangsaan, keagamaan dan bisnis para mitra deradikalisasi di Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok dan Bekasi).

“Kita membangun bangsa yang saling pengertian, kita membangun agama yang penuh pemahaman, kita membangun bisnis pemahaman, dan lebih dari itu, kita melindungi diri kita sendiri agar tidak lagi terpengaruh oleh kekerasan ideologi,” kepada Kepala BNPT. Rycko.

Hal itu disampaikan Rycko Amelza Dahniel saat menghadiri pertemuan nasional bersama mitra deradikalisasi se-Jabodetabek bertajuk “Menghargai Keberagaman, Memperkuat Persatuan dan Toleransi” di Bogor, Jawa Barat pada Rabu (04/09/2024).

Baca Juga: BNPT RI Tingkatkan Ketahanan WNI di Polandia untuk Melawan Ideologi Kekerasan.

Tak hanya bersilaturahim, Rycko juga menjelaskan bahwa melalui proyek ini, BNPT dapat meningkatkan programnya dengan berkomunikasi langsung dengan mitra deradikalisasi dan menanyakan kebutuhannya.

Tujuannya untuk membangun bersama, membangun kesepahaman, dan menciptakan kekuatan baik di bidang pemahaman dunia usaha, ekonomi, pendidikan, kita ingin menjadi produk dari berbagai kebutuhan mereka, kata Kepala BNPT dalam siaran persnya, Kamis. (9/5/2024)

Ditambahkannya, dengan bekal ilmu tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan pendidikan anak sehingga semua orang dapat bersinergi untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Dani Sitorus, salah satu mitra deradikalisasi yang ikut serta dalam proyek tersebut mengatakan, acara tersebut merupakan pertemuan untuk mengenal mitra deradikalisasi.

Tak hanya itu, proyek ini juga menjadi wadah untuk mengingatkan mitra deradikalisasi lainnya agar tetap bersatu demi kemajuan Indonesia dan melawan ideologi kekerasan.

“Yang diharapkan di sini adalah pertemuan dan kemudian menyelesaikan perbedaan pendapat yang lama, dari mana semua perbedaan pendapat itu berasal,” kata Dani.

Ia menambahkan, di generasi baru ini, segala jenis informasi yang dibagikan di media sosial harus disaring. Tujuannya agar tidak terungkapnya kesalahpahaman.

“Ada yang seperti pengaruh luar atau sekarang media sudah independen sehingga media atau informasi lainnya bisa menimbulkan pemahaman yang salah,” ujarnya.

“Nah, dengan perkenalan ini kita bisa memperbaiki diri, mengingat dan kembali ke jalan Tuhan,” ujarnya.

  Dengarkan berita dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran pesan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top