Mengapa Gejala Depresi Sering Kambuh di Malam Hari

virprom.com – Saat kita hendak memejamkan mata di malam hari dan mematikan lampu kamar, tak heran pikiran mulai mengembara. Seringkali, kesedihan dan pikiran negatif menjadi lebih kuat.

Banyak orang di media sosial menyebut kondisi ini sebagai “depresi malam hari”.

Para ahli mengatakan, perasaan sedih yang semakin parah di malam hari tidak serta merta berarti kita memiliki masalah mental. Memahami mengapa hal ini terjadi dapat membantu kita mengambil langkah untuk merasa lebih baik.

Depresi nokturnal adalah istilah umum untuk gejala depresi yang terjadi atau memburuk di malam hari. Depresi nokturnal bukanlah diagnosis, melainkan ekspresi suasana hati yang buruk.

Meski serupa, depresi malam hari berbeda dengan kecemasan, yang seringkali meningkat di malam hari dan cenderung membuat penderitanya gelisah dan tegang.

Baca Juga: Bagaimana Minum Kopi Bisa Menghilangkan Gejala Depresi

Psikiater Dr. Teresa Miskimen Rivera berkata: “Pada dasarnya, depresi malam hari membuat kita sangat sedih, tidak bahagia, dan hidup terasa datar. Kondisi ini tidak hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan mental tetapi juga fisik.

Ia menjelaskan, sejumlah faktor mempengaruhi mood kita di malam hari, antara lain sulit tidur, kesepian, bahkan jam biologis tubuh kita.

Jam tubuh membantu kita mengontrol seberapa mengantuk kita di pagi hari, seberapa lapar kita pada waktu makan, dan seberapa istirahat dan mengantuk kita di malam hari. Jam tubuh, atau ritme sirkadian, juga mengatur proses penting seperti suhu tubuh, kadar hormon, dan sistem kekebalan.

Ketika jam tubuh tidak sinkron dengan siklus tidur-bangun alami tubuh, hal ini dapat berdampak negatif pada suasana hati.

Misalnya, penelitian terhadap pekerja shift malam menunjukkan bahwa bekerja di luar jam kerja normal dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Depresi nokturnal juga bisa menjadi gejala depresi klinis. Namun penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang (meskipun mereka tidak memiliki gangguan mood) merasa tidak tenang setelah tidur larut malam atau bangun pagi.

Baca juga: Saya Sering Bad Mood Jelang Haid, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Untuk menghilangkan gejala depresi di malam hari, mulailah memperbaiki kebiasaan tidur Anda.

Sarah L. Chellappa, yang telah mempelajari hubungan antara ritme sirkadian dan suasana hati, merekomendasikan untuk mengatur waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten, tidak tidur siang, dan mematikan perangkat setidaknya satu jam sebelum tidur. Menjaga kamar tidur pada suhu yang nyaman dan sejuk juga penting.

Jika Anda masih merasa tidak nyaman setelah mengikuti langkah-langkah dasar ini, pikirkan apa yang menyebabkan ketidaknyamanan Anda. Apakah ada faktor fisik seperti terlalu banyak minum kopi kemarin sore atau makan terlalu banyak saat makan malam?

Nilai juga apakah ada sesuatu yang mengkhawatirkan Anda. Tuliskan di atas kertas dan cobalah menguraikannya. Jika Anda merasa ada banyak hal yang harus dilakukan besok, tulislah daftarnya. Lagi pula, kita tidak bisa melakukan apa pun pada jam dua pagi.

Saat Anda terbangun di malam hari, cobalah untuk tidak membuat penilaian atau keputusan apa pun dan malah fokus pada hal-hal yang lebih serius.

“Saat kita bangun di pagi hari, suasana hati kita secara umum lebih baik dan pikiran kita tidak terlalu tertekan dibandingkan saat kita bangun di tengah malam,” kata spesialis ritme sirkadian Dr. Alfred J. Levy.

Namun, jika kita merasa suasana hati kita tidak kunjung membaik sepanjang hari dan perasaan ini terus berlanjut selama lebih dari seminggu, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog.

Baca Juga: 10 Tanda Depresi Kambuh dan Cara Menghindarinya Simak berita dan update mobile kami. Pilih saluran perpesanan pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top