Ridwan Kamil Akui Manut Partai Ketimbang Konstituen

JAKARTA, virprom.com – Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil mengaku lebih menuruti perintah partai dibandingkan anggotanya.

Hal itu terjadi setelah ia memutuskan maju di Pilkada Jakarta, meski perolehan suara di Jawa Barat sangat tinggi.

Di kabupaten yang pernah dipimpinnya pada 2018-2023 ini, masih banyak yang menginginkan kepemimpinannya dilanjutkan.

“70 (persen) mau (saya) jadi gubernur (Jabar). Kalau di Jabar, kepuasan masyarakat 90 persen,” kata pria yang akrab disapa Emil itu dalam acara GASPOL, Sabtu (14/9/2024). .

Baca juga: Ridwan Kamil mengaku berangkat ke Jakarta atas instruksi sumber di luar Golkar

Sementara di Jakarta, popularitas Emil memang tidak kalah rendahnya, namun ia masih tertinggal jauh dari popularitas dua mantan Gubernur Ibu Kota, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama.

“Tapi kalau saya ditugaskan oleh aliansi karena saya sudah masuk partai, protokolnya bilang saya akan bergabung, jadi saya tetap bersama,” ujarnya.

Diakui Emil, perintah berangkat ke Jakarta datang dari sumber di luar Golkar, meski ia anggota Golkar.

Lebih spesifiknya, dia tak memungkiri strategi tersebut datang dari presiden terpilih dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, selaku penggerak Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda. dan kelompok Gelora di dalamnya.

Karena dia ketua asosiasi KIM terpilih, maka diharapkan gubernur bank sentral terpilih juga dari KIM, kata Emil.

Karena pertimbangannya banyak orang, tata kota, bahkan ungkapan buat saya tidak apa-apa, kalau terpilih, yang pertama dilakukan adalah membersihkan daerah kumuh, tambahnya.

Baca Juga: Ditolak Warganet, Ridwan Kamil: Kurang Komunikasi, Ujung-ujungnya Jadi Identitas dengan Saya

Sekadar info, Ridwan Kamil disandingkan dengan Ketum PKS Suswono sebagai calon wakil panglima Jakarta yang terdaftar di KPU.

Mereka didukung KIM yang kemudian digemukkan dengan masuknya PKS, PKB, dan Partai Nasdem sehingga menyisakan PDI-P sebagai satu-satunya partai di luar aliansi dan mengajukan calon lain, Pramono Anung-Rano Karno.

KPU tengah mengevaluasi apakah syarat pencalonan single yang didaftarkan sudah terpenuhi dan rencananya akan mengumumkan pasangan yang akan bertanding di Pilkada Jakarta paling lambat 22 September. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top