Joe Biden Hadapi Tantangan Besar demi Perdamaian Gaza, Ini Alasannya

Washington DC, virprom.com – Meninggalnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar bisa menjadi momen untuk mengakhiri perang di Gaza. Namun, kini banyak masalah di Amerika. Presiden Joe Biden.

Salah satunya adalah masa jabatan presiden Biden yang tinggal beberapa bulan lagi. Karena itu, Biden akan sulit membujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengakhiri perang.

Perundingan dengan Biden diketahui sudah lama terhenti. Selain itu, upayanya untuk membawa perdamaian ke Gaza akan diperumit oleh perang Israel melawan Hizbullah di Lebanon.

Baca juga: Sepeninggal Yahya Sinwar, Hizbullah Akan Lanjutkan Perang dengan Israel

Serta persiapan Israel untuk menghadapi Iran, yang mendukung Hizbullah dan Hamas Lebanon, dalam serangan rudal balistik bulan ini.

“Kematian Sinwar akan memberikan peluang baru bagi Joe Biden untuk membatalkan tahap pertama perjanjian gencatan senjata,” kata Jonathan Panikoff, mantan wakil AS. adalah. Seorang perwira intelijen nasional di Timur Tengah, dikutip Reuters, Jumat (18/10/2024).

Joe Biden berusaha meningkatkan tekanan pada Netanyahu untuk mengakhiri pertempuran di Gaza guna membebaskan para sandera.

“Jika gencatan senjata dapat dinegosiasikan, itu semua tergantung pada kepemimpinan baru Hamas dan kesediaan Netanyahu untuk menyatakan kemenangan dan membuat kesepakatan,” kata Panikoff, yang kini bekerja di lembaga pemikir Dewan Atlantik.

Saat waktu terus berjalan pada masa kepresidenannya dan Amerika Serikat

Baca juga: Warga Israel Rayakan Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

Awal pekan ini, pemerintahan Biden mengatakan kepada Israel bahwa mereka harus memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza atau menghadapi pembekuan bantuan militer AS.

Beberapa analis mengatakan Netanyahu lebih memilih menunggu hingga masa jabatan Biden berakhir pada Januari 2025.

Perdana menteri Israel juga akan menempatkan dirinya dalam risiko terhadap presiden berikutnya, baik kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris, atau penantangnya dari Partai Republik, Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan pemimpin Israel tersebut.

Namun, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai permasalahan Joe Biden.

Jon Alterman, mantan pejabat Departemen Luar Negeri yang kini bekerja di Center for Strategic & International Studies di Washington, juga menyampaikan pendapatnya.

Dia menyatakan ketidaksenangannya bahwa Netanyahu akan menanggapi tekanan baru Biden untuk menghentikan perundingan Gaza melalui Mesir dan Qatar.

“Benjamin ibarat penjudi yang punya tangan panas, dan baginya, semua pengaruh yang ia berikan dalam enam bulan terakhir telah membuahkan hasil,” ujarnya.

Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Perang Gaza Pasca Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

“Tetapi puncaknya adalah pembunuhan Yahya Sinwar,” kata Alterman. Dengarkan berita terkini dan pilih berita langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top