Bill Gates, AI, dan Hukum (Bagian I)

Bill Gates tidak hanya dikenal sebagai pendiri Microsoft. Ia juga sering disebut sebagai filsuf sosial dan pemikir interdisipliner.

Baru-baru ini, dia mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan membuat sistem peradilan lebih efisien dan merevolusi peradilan.

Selain berbagai kelebihan dan kekurangan serta kontroversinya, pendapat para teknolog yang berada di balik perkembangan AI yang menarik dan kerap berpikir out of the box, menarik untuk dijadikan acuan. filsafat sosial

Untuk waktu yang lama, New York Times menulis laporan tentang “Bill Gates: Filsuf Sosial” (24/01/2008).

The New York Times mengatakan Bill Gates memperkenalkan filosofi baru “kapitalisme kreatif”. Artinya model yang menggabungkan keuntungan pribadi dengan tanggung jawab sosial.

Gates mengatakan, selain kecenderungan kapitalisme untuk mencari kepentingan pribadi, manusia juga memiliki kemampuan dasar untuk peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

Ia mengajak para pengelola perusahaan untuk menjadikan kapitalisme lebih berkelanjutan. Dimana keuntungan ekonomi berjalan seiring dengan upaya memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat internasional.

Penerapan filosofi ini terlihat dalam tindakan amalnya melalui yayasan yang ia dirikan, yang menjalankan intervensi kesehatan untuk memerangi kemiskinan global.

Gates percaya bahwa kesehatan adalah kunci untuk mengurangi angka kelahiran, meningkatkan standar hidup dan membuka jalan bagi perubahan sosial.

Ia juga menekankan pentingnya teknologi, seperti jaringan nirkabel, dalam mempercepat pembangunan sosial dan ekonomi di negara-negara berkembang. Kecerdasan buatan dan hukum

Laporan Observer “Bill Gates mengatakan dampak AI pada sistem hukum dapat mengubah keadilan” (17/06/2024), pendiri Microsoft berbicara tentang dampak kecerdasan buatan pada sistem hukum.

Dalam wawancara podcast dengan Nikhil Kamath, Gates menjelaskan bagaimana teknologi ini dapat merevolusi keadilan, meningkatkan produktivitas di bidang hukum.

Gates percaya bahwa kecerdasan buatan adalah teknologi paling revolusioner sejak komputer pribadi (PC) diperkenalkan pada tahun 1980an.

Menurutnya, jika kecerdasan buatan bisa membuat semua orang dalam sistem hukum empat kali lebih produktif. Kecerdasan buatan dapat menghilangkan beban yang ada pada sistem hukum saat ini.

Tumpukan kasus seringkali menjadi beban berat bagi para profesional hukum. Dalam sebuah wawancara, Gates menyatakan bahwa ada sekitar 14.000 kasus yang menunggu keputusan di kantor kejaksaan AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top