Pengendara Motor Harus Mengalah pada Angkot Ugal-ugalan?

JAKARTA, virprom.com – Tingkah laku pengemudi angkutan umum yang ugal-ugalan di jalan raya kerap menjadi sorotan. Pengendara sepeda motor seringkali menghadapi situasi berbahaya karena kendaraan umum berhenti dengan hati-hati, melintas tanpa peringatan, atau bersikap arogan di jalan.

Lantas, apakah pengendara sepeda motor harus menyerah dalam keadaan seperti ini?

Ketua Seksi Keselamatan Jalan dan Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Victor Assani mengatakan, menyerah dalam konteks ini bukanlah bentuk pelecehan, melainkan langkah cerdas demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Baca juga: Bagnaia Tolak Tambahan Alat Komunikasi di MotoGP 2025

Menurut Victor, konfrontasi dengan pengemudi angkutan umum hanya akan meningkatkan risiko kecelakaan.

“Tujuan utama pengemudi bukan untuk menegakkan hukum di jalan, tapi untuk menjamin keselamatan di jalan. “Sikap defensif merupakan cara yang lebih aman dalam menghadapi perubahan lalu lintas,” kata Victor dari virprom.com, Kamis (11/9/2024).

Victor menambahkan, teknik berkendara defensif sangat penting diterapkan oleh pengendara sepeda motor.

“Pengendara sepeda motor harus tetap waspada, menjaga jarak aman, dan memahami lingkungan sekitar, termasuk perilaku angkutan umum yang terkadang tidak dapat diprediksi,” ujarnya.

Menggunakan suar atau lampu berkedip sebagai tanda peringatan mungkin merupakan solusi yang lebih aman daripada melakukan tindakan pencegahan.

“Memblokir jalan atau menghambat laju angkutan umum bisa memperburuk keadaan. Keselamatan adalah prioritas,” kata Victor.

Berdasarkan data Korlantas Polri, kecelakaan angkutan umum menyumbang 15 persen dari seluruh kecelakaan di kota-kota besar, termasuk Jakarta.

Banyak dari kecelakaan ini disebabkan oleh pengemudi angkutan umum yang melanggar peraturan lalu lintas, seperti berhenti dengan hati-hati atau lewat tanpa memperhatikan kendaraan lain.

Pendidikan dan penegakan hukum bagi pengemudi angkutan umum diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan.

Baca juga: NETA S Shooting Brake Edition mulai dijual di China

“Pendidikan kepada pengemudi angkutan umum tentang pentingnya keselamatan dan perilaku berkendara yang baik harus digalakkan. Penegakan hukum yang tegas juga harus diterapkan untuk mencegah perilaku sembrono ini terus berlanjut,” kata Victor.

Sebagai pengguna jalan, pengendara sepeda motor dan angkutan umum harus saling menghormati demi terciptanya lingkungan jalan yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top