Sebut Pelemahan Lembaga Mudah, Wakil Ketua KPK: Anggarannya Dibatasi Saja Mati

JAKARTA, virprom.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan pelemahan negara bisa dilakukan dengan sangat mudah, salah satunya melalui pembatasan anggaran.

Alex mencontohkan, ketika anggaran Wakil Presiden Bidang Ketenagakerjaan dan Ketenagakerjaan KPK dipotong 80 persen, upaya penegakan UU Tindak Pidana sulit dilakukan.

“Sebenarnya pelemahan sekolah itu tidak sulit. Alex kepada wartawan, Minggu (15/9/2024): “Misalnya, Komisi Reserse Kriminal (KPK) punya sumber daya yang terbatas,”

Baca juga: Nawawi Pomolango Ingatkan Pimpinan KPK Pentingnya Keterwakilan Masyarakat

Menurut Alex, pemerintah biasanya mengikuti kebijakan ini karena menghemat uang.

“Itu mungkin saja, kamu tahu. “Itu sangat mungkin,” kata Alex.

Mantan Ketua Mahkamah Agung ini mengatakan masyarakat harus melihat apakah pemimpin negara memutuskan pemberantasan korupsi sebagai masalah serius.

Diakui Alex, kondisi korupsi di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari turut sertanya lembaga pemeriksaan seperti Badan Pengawas Keuangan (BPK) dalam kasus korupsi di daerah.

Beberapa kasus korupsi yang ditangani KPK menemukan dugaan aliran uang ke pemeriksa BPK yang menyelidiki pembelian dan jasa pemerintah daerah.

“Saat saya melihatnya sekarang, ini sangat serius. “Korupsi ini sangat serius,” kata Alex.

Sementara itu, Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan pihaknya menghadapi permasalahan kebijakan belanja pemerintah.

Nawawi mengatakan, KPK mengumumkan tambahan anggaran sekitar Rp120 miliar untuk pagu tahun 2025 karena penambahan jumlah pegawai dari 1.600 menjadi 1.835 orang.

Baca juga: PDI-P Sebut KPK Didasarkan pada Keberanian Megawati

Namun permintaan tersebut belum dikabulkan oleh pemerintah. Pihaknya beberapa waktu lalu dipanggil oleh Komisi III DPR RI bersama pimpinan Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Kementerian Kejahatan dan Perlindungan Korban (LPSK) untuk mendapat penjelasan bahwa permintaan bonus mereka tidak dapat diproses.

Apalagi anggaran KPK juga dikurangi dari Rp1,327 triliun menjadi sekitar Rp1,2 triliun.

“Sekarang SDM (SDM) kita bertambah 1.835 (orang), (anggaran) Rp 1,2 triliun,” kata Nawawi.

Menurut Nawawi, jika Komisi III DPR RI menyatakan kesulitan keuangan negara, hal itu tidak berlaku atas permintaan kementerian dan organisasi lain.

“Permintaan apa pun dari departemen dan lembaga lain tidak boleh dikabulkan,” kata Nawawi.

Baca juga: KPK Periksa 2 Saksi Dugaan Korupsi di LPEI

Untuk diketahui, masa jabatan pimpinan KPK Jilid V akan berakhir pada Desember mendatang.

Belakangan ini banyak pimpinan KPK yang membeberkan banyak permasalahan dalam pemberantasan korupsi, mulai dari sulitnya kerja sama saat para pejabatnya didakwa.

Lalu muncullah dua orang penyidik ​​MPK jujur ​​atau penyidik ​​yang datang dari rumah lain atas komitmen presiden dalam pemberantasan korupsi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top