JAKARTA, virprom.com – Direktur Biro Perlindungan Pekerja di Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani membenarkan adanya penipuan atau penipuan terkait pemberitaan pidatonya terkait otoritas pengatur perjudian online, nama T

Hal itu diungkapkan Benny usai klarifikasi penyidik ​​Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/7/2024).

“Saya ingin sampaikan kepada rekan-rekan media bahwa ada yang tidak beres dengan pemberitaan tersebut,” kata Benny usai klarifikasi.

Benny mengatakan, penipuan tersebut terkait dengan konten gambar T yang dibagikannya saat bertemu di dalam Istana Negara bersama Presiden Jokowi saat itu.

Ia mengatakan saat itu, yang dimaksud adalah pelanggaran perdagangan manusia (THB), bukan hanya perjudian online.

Baca juga: Jokowi Imbau Bersikap Lebih Baik Terhadap Bandar Judi Online

“Kecurangan misalnya, seolah-olah sasaran BP2MI adalah perjudian online, padahal kata-kata saya dan yang disampaikan dalam rapat atau forum internal tidak boleh lewat Istana yang berbicara tentang pencegahan tindak pidana perdagangan orang,” ujarnya.

Saat itu, Benny mengaku menjelaskan pegawai TPPO yang dikirim ke Kamboja bekerja secara ilegal di bidang perjudian online dan penipuan online.

“Jadi kalau masalah Kamboja, ini tentang di mana agen ilegal kita bekerja di industri perjudian online dan penipuan online,” jelasnya.

Menurut Benny, bukan hanya huruf T pertama yang disampaikan dalam pertemuan di Gedung Negara itu.

Namun, dia mengaku sudah mengirimkan dokumen lain yang didaftarkan dalam kasus TIP.

Baca Juga: Bareskrim Tinjau Bentuk T, Benny Rhamdhani Ajukan 22 Pertanyaan

Katanya, “Memang saat saya umumkan di rapat internal Istana, karena isunya soal TIP, bukan T pertama yang saya umumkan tapi yang lain dimulai,” ujarnya.

Sementara soal identitas T, kata dia, pimpinan Partai Hanura itu enggan membeberkannya ke publik.

Benny memastikan, semua yang diketahuinya tentang foto-foto T sudah diserahkan ke penyidik.

Sebenarnya siapa pun T, apakah dia manajer sebenarnya atau bukan, itu sudah saya sampaikan dalam berita acara yang saya tanda tangani sebelumnya untuk memberikan klarifikasi kepada penyidik, kata Benny.

Seperti disinggung sebelumnya, Benny menyebut ada oknum bernama T yang diduga menguasai perjudian online di Indonesia.