Cara Menghemat Baterai Mobil Listrik agar Jarak Tempuh Maksimal

SEMARANG, virprom.com – Selama perjalanan Hyundai Media Drive All New Kona Electric, peserta tes tidak dipungut biaya dari Jakarta hingga Semarang. Oleh karena itu, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menghemat baterai dan mendapatkan jangkauan maksimal.

Kona Electric yang digunakan merupakan varian tertinggi yaitu Signature Long Range. Varian ini memiliki baterai berkapasitas 66 kWh yang memberikan otonomi sejauh 549 km.

Baca Juga: Review Lengkap Hyundai Kona Electric, Desain dan Biaya Kepemilikannya

Sedangkan jarak Jakarta-Semarang sekitar 450 km. Anda tidak perlu khawatir dengan jarak tempuh Kona Electric.

Namun perlu diketahui bahwa banyak faktor seperti gaya mengemudi, kondisi lalu lintas, tekanan ban, muatan kargo, penggunaan AC, mode mengemudi yang digunakan dan banyak lagi yang dapat mempengaruhi konsumsi energi.

Selain menggunakan mode eco drive, masih banyak kebiasaan lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan jarak tempuh pada mobil listrik.

Spesialis produk PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listrik.

Baca juga: Hitung Biaya Kepemilikan Hyundai Kona Electric Selama Lima Tahun

“Hindari akselerasi dan deselerasi secara tiba-tiba. Jadi kalau kita menekan pedal akselerator dengan cepat dan dalam, jelas motor listrik akan lebih banyak membutuhkan tenaga listrik dari baterai, sehingga akselerasinya akan lebih cepat. gunakan lebih banyak energi,” kata Bonar di Jakarta, Rabu (10/2/2024).

Begitu pula saat melakukan pengereman, pada kecepatan tinggi, misalnya menginjak pedal rem terlalu dalam dan dalam kecepatan tinggi, maka mobil tidak mempunyai peluang untuk melakukan pengereman regeneratif, kata Bonar.

Sekadar informasi, pengereman regeneratif merupakan fitur mobil yang mampu memulihkan tenaga yang terbuang saat mobil mengerem. Energi ini diubah menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai.

Lihat juga arus lalu lintasnya, tambah Bonar. Masih berkaitan dengan kebiasaan akselerasi dan deselerasi, serta pengereman regeneratif seperti yang dijelaskan di atas.

Bonar berpesan agar kendaraan di depan melambat saat Anda sedang melaju dan jangan mengerem secara tiba-tiba. Ia mengatakan, lebih baik melepas pedal gas dan membiarkan mobil listrik melambat secara alami dengan pengereman regeneratif.

Baca Juga: Alokasi Hibah Penuh, Target Sepeda Motor Listrik United Berhenti

“Hindari nge-charge barang elektronik yang tidak perlu. Misalnya baterai (smartphone) masih penuh atau 80% atau 90%, tidak perlu di-charge. Begitu pula laptop yang masih penuh, baterainya cukup, tidak perlu dipungut biaya,” kata Bonar.

“Meskipun kami menawarkan fitur-fitur di dalam kendaraan seperti pengisi daya USB, pada akhirnya fitur-fitur tersebut menggunakan daya listrik, yang pada akhirnya berasal dari baterai,” kata Bonar.

Bonar menambahkan, sebaiknya jendela tidak dibuka untuk mengurangi hambatan udara. Selain itu, disarankan untuk menggunakan mode resirkulasi untuk mensirkulasi ulang udara di dalam kendaraan daripada mengambil udara dari luar.

Namun kita tahu bahwa kita sering menggunakannya dimanapun dan kapanpun kita berkendara di Indonesia, namun tidak ada salahnya mengingatkan saya. Mengapa? Karena jika kita mengambil udara dari luar, kita juga membutuhkannya. Sistem AC untuk mendinginkan atau memanaskan udara dari luar juga membutuhkan listrik. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top