Man United Kembali Buntu Depan Gawang, Erik ten Hag Pilih Lihat Sisi Positif

virprom.com – Pelatih Manchester United, Erik ten Hoag, mengakui defisit gol timnya di depan gawang memang memprihatinkan. Meski demikian, ia memilih tetap positif sembari berusaha meningkatkan performa barisan depan Setan Merah.

Terbaru, Man United kalah dari Aston Villa pada laga lanjutan Liga Inggris 2024-2025, Minggu (6/10/2024).

Skor 0-0 Aston Villa vs Man United gagal mencatatkan satu peluang pun dalam kategori Peluang Besar menurut definisi Opta.

Hasil tersebut tak hanya memperpanjang rekor kemenangan beruntun Setan Merah menjadi lima laga, tapi juga menyoroti penampilan buruk lini depan Ten Hoag di awal musim ini.

Hanya mencetak lima gol dalam tujuh pertandingan pembuka menandai produktivitas terendah Setan Merah musim ini di era Liga Inggris.

Baca Juga: Hasil Aston Villa vs Man United 0-0, Kurangnya Kualitas di Lini Depan

Tim Ten Hoag gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan Liga Premier berturut-turut setelah bermain imbang 0-0 di Crystal Palace dan kalah 0-3 di kandang Tottenham akhir pekan lalu.

“Kami tahu kurangnya gol saat ini,” kata Ten Hoag kepada Sky Sports.

“Dari sudut pandang itu, ini bukanlah awal yang baik dan kami harus terus maju. Ini adalah area yang perlu kita tingkatkan. “

“Kami telah menciptakan banyak peluang dalam tujuh pertandingan sejauh ini, namun kami masih perlu meningkatkannya.”

Meski demikian, Ten Hoag melihat banyak hal positif dari penampilan timnya di Villa Park.

Di sisi lain, kita juga harus melihat Rasmus Hojlund baru saja kembali (dari cedera) dan belum dalam kekuatan penuh, lanjutnya.

“Namun, pemain lain harus tampil juga. Saya sangat senang dengan penampilan Marcus Rashford. Garnacho telah menjadi ancaman sepanjang musim.”

Antony pun datang ke pertandingan ini dan bermain bagus.

Baca Juga: Aston Villa vs Man United: Tak ada jaminan keamanan bagi Ten Hoag

Man United juga hanya meraih delapan poin dari tujuh pertandingan pembukaan Liga Premier; Yang terendah pada tahap ini sejak 1989-90 (7), mereka finis di urutan ke-13 divisi teratas pada akhir kompetisi.

Namun, pelatih asal Belanda itu kembali memilih mengambil sisi positifnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top