Konsep Angkatan Siber TNI, Pemerintah Dinilai Bisa Contoh Negara Lain

Jakarta, virprom.com – Pembentukan Cyber ​​​​Army sebagai divisi keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan langkah penting dalam memperkuat keamanan nasional di era digital.

Sementara itu, beberapa negara telah mengembangkan kekuatan siber untuk melawan ancaman global, sehingga pengalaman ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia.

Pakar keamanan siber Pratama Parsada menekankan pentingnya membangun kekuatan siber sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah serangan siber.

Pratama mengatakan dalam keterangannya seperti dikutip Senin (2 Juli 2024):

Baca juga: Ide Cyber ​​Force, TNI Jajaki Kerja Sama dengan BIN dan BSSN

Direktur CISSREC Cyber ​​​​Security Institute mengatakan Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang berhasil membentuk kekuatan siber yang efektif melalui United States Cyber ​​​​Command (USCYBERCOM).

Kekuatan siber ini berfokus pada perlindungan infrastruktur penting dan melancarkan serangan siber ofensif bila diperlukan.

Melalui kerja sama yang erat dengan berbagai lembaga keamanan, termasuk Badan Keamanan Nasional (NSA), diyakini AS dapat membangun ekosistem keamanan siber yang kuat.

Selain Amerika Serikat, Israel juga menjadi salah satu negara terdepan dalam keamanan siber. Melalui Unit 8200, Israel tidak hanya fokus pada keamanan, namun juga berupaya mengembangkan teknologi baru untuk mendeteksi dan mencegah serangan siber.

Baca juga: Mengapa Pasukan Siber TNI Butuh Pemimpin yang Amanah?

Pratama menambahkan, Indonesia harus memperhatikan cara kerja sama lintas lembaga negara lain untuk memastikan respons yang cepat dan efisien terhadap ancaman siber.

Kehadiran Pasukan Siber TNI akan saling memperkuat, berbagi informasi, dan berintegrasi dengan pasukan siber instansi lain, kata Pratama.

Ia mengatakan perekrutan sumber daya manusia (SDM) juga merupakan kunci keberhasilan membangun kekuatan siber yang efektif.

Israel dikenal merekrut hacker berbakat untuk memperkuat 8.200 unitnya. Pratama yakin pendekatan ini juga bisa diterapkan di Indonesia.

“Perekrutan hacker mungkin merupakan langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan khusus di bidang keamanan dan serangan siber,” kata Pratama.

Baca juga: Ancaman Siber Makin Bahaya, Jokowi Imbau TNI Ikuti Perkembangan Saat Ini

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Agus Subianto menegaskan, pihaknya sudah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembentukan matra keempat tersebut.

Agus menghadiri rapat kerja dengan Panitia I DPR RI yang digelar di Jakarta, Selasa (9 Maret 2024) dan mengatakan, “Dalam pidato kemarin, kami mendapat perintah Presiden dari MPR untuk membentuk kekuatan siber.”” katanya. Dengarkan berita terkini dan cerita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top