Kata BKPM, Indonesia Punya Pasar Potensial Dibanding Thailand

TANGERANG, virprom.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut pasar mobil Indonesia saat ini masih cukup menjanjikan dibandingkan Thailand.

Pasalnya, populasi pasar lokal sudah mencapai 271 juta jiwa dan rasio kepemilikan mobil 1:99. Meski banyak kesulitan yang harus diatasi untuk mengembangkannya.

Silakan Direktur Pelayanan Sarana Usaha BKPM Andi Subhan mengatakan salah satu tantangannya ada di sisi kebijakan dan perlu dibuat lebih menarik.

Baca Juga: Masuk ke segmen elektrifikasi nampaknya lambat, kata Daihatsu

“Kita lihat mereka punya sistem insentif kendaraan listrik yang cukup menarik dibandingkan Thailand. Tapi peluang kita masih besar,” kata BSD dalam Forum Redaksi Otomotif di Tangerang, Senin, 22 Juli 2024.

Andi melanjutkan: “Kita punya populasi yang menarik dan seksi yang akan menjadi raja di Asia dan dianggap di dunia. Tapi kita sangat membutuhkan kerja sama kementerian untuk menciptakan regulasi yang optimal.”

Aturan-aturan ini berlaku untuk optimalisasi sumber daya untuk proses hilir. Oleh karena itu, BKPM membentuk departemen khusus untuk mengawasi sektor ini.

“Kami berusaha memanfaatkan potensi yang ada. Kami sebagai BPKM telah menyusun strategi khusus terkait keberadaan unit baru yang fokus khususnya pada subsektor,” ujarnya.

Terkait promosi kendaraan listrik, Andi mengatakan saat ini sebenarnya sudah ada bentuk fiskal dan nonfiskal.

“Selain insentif fiskal, kita sudah memiliki regulasi pendukung seperti keringanan pajak, pengurangan bea masuk, keringanan pajak prioritas, dan pembebasan bea masuk,” ujarnya.

Baca Juga: Cek Skema Cicilan MPV Elektrik BYD M6

“Kemudian ada juga insentif fasilitas di KEK. Kalau otomotif mungkin bisa ke Kendal (dalam hal insentif fasilitas di KEK),” ulangnya.

Mulai saat ini, sesuai Keputusan Kementerian Investasi Nomor 6 Tahun 2023, biaya pelaku usaha yang melakukan impor CBU dan PPnBM akan ditanggung oleh pemerintah. Kemudian CKD antara bea masuk CKD nol persen dan TKDN 20-40 persen.

Syaratnya adalah mereka yang melakukan investasi atau ingin mengalihkan fasilitasnya ke produksi KBLBB (untuk industri yang sudah ada).

Sedangkan kebijakan nonkeuangan yang saat ini menjadi fokus BKPM adalah membangun sistem yang memudahkan pelaku usaha untuk masuk atau berinvestasi di sektor tersebut, ujarnya. Dengarkan berita terkini dan penawaran berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top