Industri Otomotif Tertekan, Laba Astra International Turun 4 Persen

JAKARTA, virprom.com – PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan laba bersih sektor otomotif sebesar tiga persen selama semester I/2024 menjadi Rp 5,6 triliun.

Situasi ini dibarengi dengan penurunan penjualan mobil nasional sebesar 19 persen menjadi 408.000 unit pada periode Januari-Juni 2024 (dikutip dari data Gaikindo).

Hal ini menyebabkan penjualan mobil grup Astra yang meliputi Toyota, Lexus, Daihatsu, BMW, Isuzu, Peugeot, dan UD Truck juga turun 17 persen menjadi 232.000 unit.

Baca juga: Mobil Listrik Terlaris Juli 2024, BYD Salip Wuling dan Hyundai

“Pencapaian kelompok pada semester pertama tahun ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang menunjukkan adanya penurunan kinerja alat berat dan aktivitas pertambangan,” kata Direktur ASII Djoni Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulisnya.

Meski demikian, pangsa pasar kendaraan roda empat atau lebih Grup Astra masih berhasil meningkat dari sebelumnya 55 persen menjadi 57 persen.

Selain itu, ada juga tekanan dari sektor roda dua yang mengalami penurunan sebesar 4 persen pada periode yang sama tahun lalu. Namun pangsa pasar PT Astra Honda Motor sebesar 77 persen dari total pasar sepeda motor sebanyak 3,2 juta unit.

Di sisi lain, bisnis suku cadang mobil grup dengan total kepemilikan 80 persen di PT Astra Otoparts mengalami peningkatan sebesar 26 persen menjadi Rp 1 triliun pada periode yang sama.

“Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan ekspor yang mengimbangi penurunan penjualan di sektor OEM,” kata Djony.

Di sisi lain, bisnis mobil grupnya, OLXmobbi, mencatat penjualan mobil bekas melalui situsnya sebanyak 12.000 unit, dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Rute Baru DAMRI, Bintaro ke Bandara Soekarno-Hatta, Hanya Rp 50.000

Terkait pendapatan ASII di sektor otomotif, menyumbang 34,8 persen terhadap laba bersih perseroan, tidak termasuk jasa keuangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, real estate, serta alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.

Sehingga total laba bersih perseroan mencapai Rp 16,673 triliun (4 persen dari Rp 17,319 triliun) sebelum disesuaikan dengan nilai wajar investasi GoTo dan Hermina.

“Meski ada tantangan dan berbagai aktivitas yang dilakukan kelompok, kelompok memperkirakan hasil di sisa tahun ini akan tetap kuat,” kata Djoni.

“Tim tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami mempertahankan posisi kepemimpinan di berbagai bisnis kami,” tutupnya. Dengarkan berita dan pembaruan terkini kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top