Menyusul Tewasnya 6 Sandera di Gaza, Israel Dilanda Demo Besar-besaran

TEL AVIV, virprom.com – Pasca tewasnya enam tahanan di Gaza, protes atau demonstrasi besar-besaran terjadi di Tel Aviv, Israel, pada Minggu (1/9/2024).

Demonstrasi tersebut digelar karena keluarga para tahanan meyakini pemerintah belum menandatangani perjanjian gencatan senjata di Gaza untuk membebaskan para tahanan Israel.

Seperti dilansir Reuters, Senin (2/9/2024), kerumunan yang diperkirakan media Israel dilaporkan mencapai 500.000 orang di Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota lainnya.

Baca juga: Keluarga Sandera Serukan Mogok, Tuntut Pembebasan di Gaza

Mereka mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berbuat lebih banyak untuk memulangkan 101 tahanan yang tersisa, sekitar sepertiga dari mereka diyakini telah meninggal oleh para pejabat Israel.

Di Yerusalem, para demonstran memblokir jalan-jalan dan berdemonstrasi di luar kediaman perdana menteri.

Rekaman udara menunjukkan jalan raya Tel Aviv dipenuhi pengunjuk rasa yang memegang spanduk bergambar para korban.

Tayangan televisi Israel menunjukkan polisi menembakkan meriam air ke arah pengunjuk rasa yang memblokir jalan. Media lokal melaporkan 29 penangkapan.

Para pekerja telah menyerukan pemogokan umum satu hari pada hari Senin ini.

Sebelumnya, tentara Israel mengumumkan penemuan mayat dari sebuah terowongan di kota Rafah, selatan Gaza.

Pada saat inilah polio mulai menyebar di wilayah Palestina yang dilanda perang dan kekerasan di Tepi Barat pun dipicu.

Netanyahu menghadapi seruan yang semakin besar untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 11 bulan ini dengan gencatan senjata dan pembebasan tahanan yang tersisa.

Namun dia mengatakan Israel tidak akan berhenti sampai mereka yang bertanggung jawab ditangkap. “Orang yang membunuh para sandera tidak menginginkan kesepakatan,” katanya.

Baca Juga: 17 Jenazah Ditemukan Usai Jatuhnya Helikopter di Rusia

Pejabat senior Hamas mengatakan Israel, karena menolak menandatangani perjanjian gencatan senjata, adalah pihak yang harus disalahkan atas kematian tersebut.

“Netanyahu bertanggung jawab atas pembunuhan tahanan Israel,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters.

“Israel harus memilih antara Netanyahu dan kesepakatan itu,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top